Cegah Kasus di Tangsel, Mendikdasmen Bakal Bentuk Tim Antibullying

- Mendikdasmen akan membentuk tim antibullying untuk menangani kasus perundungan di sekolah
- Kasus perundungan di SMPN 19 Tangerang Selatan sedang ditangani oleh pihak kepolisian
- Presiden Prabowo Subianto memberikan atensi khusus terkait maraknya kasus bullying di sejumlah sekolah
Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu'ti menyatakan, akan membentuk tim antibullying untuk menangani kasus perundungan (bullying) yang terjadi di sekolah-sekolah. Hal ini menindaklanjuti maraknya kasus bulliying yang mendapat atensi khusus oleh Presiden Prabowo Subianto.
Selain itu, Mu'ti juga mengaku segera mengeluarkan peraturan menteri (permen) untuk mengganti permen lama terkait penanganan kasus-kasus bulliying di sekolah.
"Nanti kita akan bentuk tim yg yang ada di sekolah dengan pendekatan yg lebih humanis, komperhensif, dan partisipatif, nanti melibatkan orang tua, melibarkan murid, dan juga masyarakata," kata Mu'ti usai menemani kunjungan Presiden Prabowo di SMPN 4 Kota Bekasi, Jawa Barat, Ssnin (17/11/2025).
Ia berharap, keberadaan tim khusus ini bisa mencegah kasus-kasus perundungan di sekolah.
"Sehingga berbagai kekersan yang selama ini terjadi tidak terulang lagi di masa-masa yang akan datang," kata dia.
1. Mendikdasmen buka suara terkait kasus bulliying di Tangsel

Lebih lanjut, Mu'ti mengaku belum mendapat laporan lengkap ihwal kasus perundungan yang terjadi di SMPN 19 Tangerang Selaran (Tangsel), Banten.
Dalam kasus ini, seorang siswa berinisial MH (13) mengalami perundungan saat mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Ia pun dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
"Belum dapat laporannya ya tunggu informasi lebih lanjut. Belum dapat laporannya, kalau udah dapat laporannya," kata Mu'ti.
2. Sudah ditangani pihak kepolisian

Mu'ti mengatakan, kasus perundungan di Tangerang Selatan saat ini tengah ditangani oleh pihak kepolisaian. Ia mengaku belum mendapatkan informasi lengkap informasi terkini dalam kasus MH.
"Saya belum dapat laporannya, karena sekarang sedang ditangani oleh pihak kepolisian. Jadi kami belum dapat laporan secara lengkap kasus yang di Tangsel," kata dia.
3. Prabowo soroti marak kasus bullying

Presiden Prabowo Subianto memberikan atensi terkait maraknya kasus perundungan (bullying) di sejumlah sekolah. Kepala Negara meminta semua kasus perundungan di sekolah harus diatasi.
Hal tersebut diungkap Prabowo usai meluncurkan interactive flat panel (IFP) atau smartboard di SMPN 4 Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11/2025). Pada kesempatan itu, Presiden Prabowo ditanya terkait kasus siswa SMPN 19 Tangerang Selatan yang mendapat perundungan mengakibatkan trauma hingga tewas.
"Itu harus kita atasi," tegas Prabowo.
Kapolres Tangerang Selatan (Tangsel), AKBP Victor Daniel Henry Inkiriwang memastikan proses penyelidikan kasus dugaan perundungan terhadap siswa SMPN 19 Ciater, MH (13), tetap berjalan meski korban meninggal dunia pada Minggu (16/11/2025).
Pernyataan itu disampaikan Victor saat melayat ke rumah duka keluarga korban di Kampung Maruga, Ciater, Serpong. Penyidik sudah memeriksa enam saksi, termasuk keluarga korban dan pihak sekolah.
Polisi juga telah meminta keterangan ahli medis dari rumah sakit yang menangani Hisyam sebelum dirujuk ke RS Fatmawati.
“Kami sudah bergerak sejak awal, bahkan sebelum ada laporan resmi dari pihak keluarga. Proses penyelidikan tetap berjalan,” ujar Victor.

















