Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kata Prabowo soal Teror Kepala Babi ke Tempo: Pelaku Ingin Adu Domba

Pemred IDN Times, Uni Lubis bersama pemred media lainnya saat mengikuti program #PresidenPrabowoMenjawab di kediaman pribadi Prabowo di Hambalang pada Minggu (6/4/2025). (IDN Times/Krisnaji Iswandani)
Intinya sih...
  • Prabowo kaget dengan teror kepala babi yang dikirim ke jurnalis Tempo dan heran terkait maksud pelaku.
  • Menilai teror tersebut dibuat untuk mengadu domba dan memperkeruh suasana, serta menyoroti pernyataan kontroversi Hasan Nasbi.
  • Kesalahan komunikasi jajarannya diakui karena baru menjabat, banyak dari mereka berasal dari latar belakang berbeda dan belum cepat menyesuaikan diri dengan komunikasi publik.

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto menanggapi polemik soal teror kepala babi yang dikirim oleh orang tidak dikenal kepada salah satu jurnalis Tempo pada Rabu (19/3/2025) lalu.

Prabowo mengaku kaget dengan kabar tersebut. Ia heran terkait maksud dan tujuan pelaku mengirimkan teror semacam itu.

"Saya juga kaget masalah kepala babi dan tikus, itu saya kira gaya-gaya apa, taktik, teknik gitu-gitu ya," kata Prabowo saat berbincang dengan enam pemimpin redaksi media nasional di kediamannya, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (6/4/2025).

1. Prabowo menilai ada upaya ingin adu domba dan memperkeruh suasana

Pemred IDN Times, Uni Lubis bersama pemred media lainnya saat mengikuti program #PresidenPrabowoMenjawab di kediaman pribadi Prabowo di Hambalang pada Minggu (6/4/2025). (IDN Times/Krisnaji Iswandani)

Prabowo menilai, teror semacam itu sengaja dibuat oleh pelaku yang hingga kini tidak diketahui untuk mengadu domba dan memperkeruh suasana.

"Saya kira, yang melakukan itu ingin mengadu domba, ingin menciptakan suasana yang tidak baik. Menurut saya itu," ucapnya.

2. Akui pernyataan Hasan Nasbi teledor dan keliru

Pemred IDN Times, Uni Lubis bersama pemred media lainnya saat mengikuti program #PresidenPrabowoMenjawab di kediaman pribadi Prabowo di Hambalang pada Minggu (6/4/2025). (IDN Times/Krisnaji Iswandani)

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyoroti pernyataan kontroversi Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, yang menyarankan agar kepala babi yang digunakan untuk meneror jurnalis Tempo lebih baik dimasak.

"Itu ucapan yang menurut saya teledor, itu ya keliru, saya kira Beliau menyesal," jelasnya.

3. Masih baru menjabat di pemerintahan

Pemred IDN Times, Uni Lubis bersama pemred media lainnya saat mengikuti program #PresidenPrabowoMenjawab di kediaman pribadi Prabowo di Hambalang pada Minggu (6/4/2025). (IDN Times/Krisnaji Iswandani)

Lebih lanjut, Prabowo tak memungkiri, kesalahan yang dilakukan jajarannya dalam berkomunikasi itu lantaran baru menjabat di pemerintahan. Terlebih, banyak dari mereka berasal dari berbagai latar belakang dan dianggap belum cepat menyesuaikan diri dengan komunikasi publik.

"Mungkin karena baru dalam posisi pemerintahan yang selalu disorot. Jadi kadang-kadang orang yang dari dunia perencana atau dunia survei, atau akademis, muncul di panggung publik kurang cepat menyesuaikan, menurut saya," imbuh Prabowo.

Untuk diketahui, Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan enam pemimpin media di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, pada Minggu (6/4/2025).

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Pemimpin Redaksi IDN Times Uni Lubis, Pemimpin Redaksi tvOne Lalu Mara Satriawangsa, Founder Narasi Najwa Shihab, Pemimpin Redaksi Detikcom Alfito Deannova, Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra, dan Pemimpin Redaksi SCTV-Indosiar Retno Pinasti. Kemudian ada News Anchor TVRI, Valerina Daniel.

Pertemuan yang berlangsung selama 3,5 jam sejak pukul 09.00 WIB itu, diisi dengan diskusi mengenai berbagai isu dan kebijakan strategis terkini.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo menyampaikan, pertemuan Presiden Prabowo dengan para pemimpin media berlangsung dengan baik.

Dia menilai Presiden menunjukkan sikap terbuka dengan menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan secara langsung dan jelas. Angga menekankan, sikap Prabowo dalam forum tersebut membuktikan pemerintah tidak alergi terhadap kritik.

"Ini kan Presiden membuktikan bahwa Beliau tidak antikritik ya. Kedua, Beliau terbuka," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
Yosafat Diva Bayu Wisesa
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us