Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cerita Mengerikan saat Ketua KPAI Kunjungi Korban Ledakan SMAN 72

Cerita korban ledakan SMAN 72
Ketua KPAI Margaret Aliyatul Maimunah. (IDN Times/Lia Hutasoit)
Intinya sih...
  • Margaret Aliyatul Maimunah menyaksikan kondisi anak-anak korban ledakan di SMA 72 Jakarta yang dirawat ke rumah sakit.
  • Beberapa anak datang dalam kondisi memburuk setelah tak tertangani di fasilitas kesehatan awal.
  • Beberapa anak kini dirawat di ruang isolasi luka bakar, namun ada perkembangan positif dan apresiasi pada fasilitas kesehatan yang menangani korban anak.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Margaret Aliyatul Maimunah, menceritakan hasil kunjungan KPAI menemui korban ledakan SMAN 72 Jakarta di sejumlah rumah sakit.

Dia mengungkapkan korban dengan kondisi terparah kini dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta. Sebagian besar mereka mengalami luka fisik akibat serpihan ledakan. KPAI telah berkunjung ke rumah sakit pada hari kejadian, Jumat, 7 November 2025.

“Kalau yang lain secara fisik hampir gak ada luka, tapi mereka mengalami gangguan pendengaran,” kata Margaret kepada IDN Times di kantor KPAI, Jakarta, Selasa (11/11/2025).

“Tapi kalau yang di Rumah Sakit Islam ini, hampir sebagian besar memang mengalami luka fisik. Misalnya, kena pakunya, ada luka bakar, gitu ya. Memang kondisinya lumayan," sambung dia.

Margaret menyebut ledakan bom rakitan itu menyebabkan luka serius. Tak sedikit siswa yang terluka akibat serpihan.

“Anak-anak kan terkena ledakan itu ya. Jadi di badannya ada yang pakunya nancep di tangan, ada yang di kaki. Beberapa juga luka bakar di muka,” kata dia.

1. Terasa sesak saat melihat korban

cerita korban ledakan SMAN 72
Ketua KPAI Margaret Aliyatul Maimunah. (IDN Times/Lia Hutasoit)

Margaret menyaksikan kondisi korban ledakan di SMAN 72 Jakarta yang dirawat ke rumah sakit. Suaranya bergetar saat mengenang hari itu. Dia mengaku sesak menyaksikan hiruk-pikuk rumah sakit kala itu.

“Jujur aja waktu hari pertama saya nyesek. Saya waktu itu kebetulan bisa masuk ya, karena ada akses dari kepolisian juga. Saya melihat beberapa pelayanan, padahal saya belum masuk ke yang parah, yang ada kritis juga kan waktu itu ya," kata dia.

"Saya baru yang di luarnya, tidak bagian urgent-nyalah, yang intensifnya atau yang gawatnya banget," sambungnya.

2. Kondisi korban ada yang sempat memburuk, karena sempat tak tertangani di faskes

Cerita korban ledakan SMAN 72
Suasana SMAN 72 usai terjadi ledakan pada Jumat (7/11/25). (IDN Times/Santi Dewi)

Margaret bercerita, ia sempat berbincang dengan para orang tua dan anak-anak yang baru dirujuk dari puskesmas. Beberapa anak datang dalam kondisi memburuk, setelah sempat tak tertangani di fasilitas kesehatan awal.

“Ada anak yang baru datang. Awalnya dia mengakses layanan di puskesmas, rupanya gak tertangani, dan kemudian pindah dan kondisinya lumayan berat. Saya agak gak kuat (melihat korban) waktu itu,” ujarnya.

3. Beberapa anak kini dirawat di ruang isolasi akibat luka bakar

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menyambangi korban ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara yang dirawat di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Sabtu (8/11/2025)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menyambangi korban ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara yang dirawat di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Sabtu (8/11/2025) (Dok. Humas Polri)

Margaret menyebut, beberapa korban kini dirawat di ruang isolasi akibat luka bakar. Namun di tengah beratnya situasi, ia melihat ada perkembangan positif. Dia melihat korban mulai membaik dan ceria. Walau memang masih butuh waktu panjang untuk pemulihan.

“Kalau sejauh ini saya lihat, anak-anak sih cukup lumayan perkembangannya sebenarnya ya. Lumayan membaik sebenarnya. Hanya memang ini butuh waktu dan alhamdulillah banget tidak ada korban jiwa,” katanya.

4. Apresiasi pada fasilitas kesehatan yang menangani korban

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menyambangi korban ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara yang dirawat di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Sabtu (8/11/2025)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menyambangi korban ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara yang dirawat di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Sabtu (8/11/2025) (Dok. Humas Polri)

Margaret menegaskan KPAI akan terus melakukan pengawasan langsung, agar seluruh korban mendapatkan penanganan medis secara optimal. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada tenaga kesehatan yang bergerak cepat.

“Saya memberikan apresiasi yang luar biasa kepada rumah sakit yang kemarin jadi rujukan: Rumah Sakit Islam, Yarsi, Pertamina Jaya, termasuk puskesmas dan klinik yang membantu di awal-awal. Karena bantuan penanganan medis yang cepat, anak-anak juga sebagian kan bisa pulang,” katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us

Latest in News

See More

Tak Hanya RI, Negara-Negara ini Redenominasi: Ubah 1.000 Jadi 10

11 Nov 2025, 18:58 WIBNews