Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cerita Pekerja Tertahan Imbas Demo, KRL Jarang-Ojol Matikan Aplikasi

WhatsApp Image 2025-08-25 at 19.10.41.jpeg
Polres Metro Jakarta Pusat menangkap pelajar dan diduga kelompok anarko dalam aksi demo di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025) (IDN Times/Tino Satrio)

Jakarta, IDN Times - Ratusan penumpang yang mayoritas pekerja terpaksa "ngemper" di Stasiun Tanah Abang pada Senin (25/8/2025) sore hingga malam. Mereka memilih untuk menanti kedatangan KRL Commuter Line meski tahu jadwal keberangkatannya terganggu akibat adanya demonstrasi di sekitar Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.

Para pekerja ada yang memanfaatkan istirahat sejenak di lorong-lorong Stasiun Tanah Abang untuk sekadar mengganjal perut, ngopi, hingga memberi kabar ke kerabat di rumah karena pulang larut malam.

Aksi unjuk rasa bertajuk "Bubarkan DPR" berdampak pada lumpuhnya fasilitas publik di Jakarta Pusat. Demo yang semula berlangsung di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat meluas hingga di kawasan Palmerah, Slipi, Pejompongan, dan Pertamburan.

Salah satu dampak yang paling dirasakan ialah terganggunya perjalanan KRL Commuter Line jurusan Tanah Abang ke Rangkasbitung. Yohanes (56) mengisahkan pengalamannya tertahan di Stasiun Tanah Abang.

Yohanes mengaku selama 27 tahun sejak mengawali karier di salah satu perusahaan yang ada di Cikini, sudah memanfaatkan transportasi umum KRL. Dia berangkat selalu naik kereta dari Stasiun Kebayoran menuju Stasiun Cikini. Begitu pula sebaliknya, saat pulang kerja.

"Ini tertahan karena keretanya jarang-jarang," kata dia saat ditemui di lokasi sambil memegang HP mengabarkan kondisinya ke keluarga di rumah.

1. Ojek online matikan aplikasi dan patok tarif hingga Rp100 ribu

Demo DPR
Demonstran berjalan kaki di sepanjang Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, usai demo di depan gedung DPR RI, Senayan, Senin (25/8/2025). (IDN Times/Lia Hutasoit)

Saat ditanya mengapa tidak menggunakan alternatif transportasi lain, Yohanes mengaku kesulitan dapat ojek online (ojol) lantaran banyak pengemudi memilih untuk mengambil orderan tanpa aplikasi. Mereka mematok tarif Rp100 ribu. Padahal biasanya, biaya dari Stasiun Tanah Abang ke rumahnya hanya sekitar Rp40 ribu.

"Pesan ojol gak ada yang ambil. Mereka maunya tanpa aplikasi jadi Rp100 ribu ke rumah, biasanya sekitar Rp30 ribu sampai paling mahal Rp40 ribuan lah. Mau naik ojol tanpa aplikasi nanggung, jadi mending nunggu kereta sampai normal," ujarnya.

2. Massa demo DPR blokade jalur KRL di dekat Stasiun Palmerah

WhatsApp Image 2025-08-25 at 16.57.26.jpeg
Massa Demo DPR Blokade jalur Commuter Line (KRL) rute Tanah Abang-Palmerah Senin (25/8/2025). (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Demo di sekitar Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat mulai memanas sejak pukul 12.00 WIB. Kemudian, sekitar 16.30 WIB demonstran di sekitar flyover Slipi, Pejompongan, memblokade jalur Commuter Line (KRL) rute Tanah Abang-Palmerah.

Sejumlah massa terlihat berdiri di tengah perlintasan rel kereta api. Tampak pula sejumlah titik api yang berasal dari ban yang dibakar demonstran.

Dari atas fly over, aparat kepolisian beberapa kali menembakkan gas air mata. Massa pun membalas lemparan itu dari berbagai arah, mulai dari dekat rel hingga seberang tol, tepatnya di ruas Jalan Gatot Subroto menuju Semanggi.

3. Rekayasa jalur KRL tujuan Tanah Abang-Rangkasbitung

IMG_20250826_072004.jpg
IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa

KAI Commuter menutup sementara Stasiun Palmerah dan Stasiun Tanah Abang. Keputusan itu diambil karena dua stasiun itu terdampak demonstrasi yang digelar di sekitar Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025).

Sekelompok peserta aksi sempat memasuki pelintasan kereta api di antara Stasiun Palmerah dan Stasiun Tanah Abang. Akibatnya, perjalanan KRL rute Rangkasbitung-Tanah Abang terganggu.

KCI pun melakukan rekayasa pola perjalanan KRL Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang PP. Perjalanan KRL dari Rangkasbitung menuju Tanah Abang terpaksa dihentikan di Stasiun Kebayoran. Kemudian, dari Stasiun Kebayoran kereta akan kembali menuju Stasiun Serpong/Parung panjang hingga Rangkasbitung.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us