9 Daftar Kontroversi Miftah Maulana Habiburrahman

- Miftah Maulana mengolok pedagang es teh Sunhaji dengan ucapan kasar dan nada mengejek.
- Ia menuai kritik karena menoyor kepala istrinya di depan publik, meskipun ia membela diri dengan alasan candaan.
Jakarta, IDN Times - Mantan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan sekaligus tokoh agama terkemuka, Miftah Maulana Habiburrahman, kembali menjadi sorotan publik dengan deretan kontroversinya.
Sejumlah aksi kontroversial Gus Miftah telah membangkitkan kritik dan perdebatan di masyarakat.
Berbagai insiden yang dilakukan Gus Miftah mulai dari ucapan kasar hingga tindakan yang dianggap melanggar etika keagamaan telah menarik perhatian publik.
Berikut adalah rangkuman IDN Times tentang daftar kontroversi Miftah Maulana Habiburrahman yang pernah dilakukannya!
1. Mengolok pedagang es teh

Dalam sebuah acara Magelang Bersholawat pada akhir November 2024, Gus Miftah melancarkan ejekan terhadap seorang pedagang es teh bernama Sunhaji. Dengan nada mengejek, ia berteriak mempertanyakan dagangannya sambil melontarkan kata-kata kasar.
Video viral tersebut menangkap momen Miftah Maulana berteriak mengejek Sunhaji yang sedang berkeliling berdagang es di tengah acara.
"Es tehmu isih akeh gak?"
"Ya sana jual go****" kata Miftah sambil tertawa yang diikuti orang-orang sekitarnya.
Pedagang es tersebut hanya mampu menghela napas panjang dan diam dengan tindakan Miftah yang mengoloknya.
2. Menoyor kepala istri di depan umum

Pada bulan Oktober lalu, Gus Miftah juga menuai kritik setelah menoyor kepala istrinya saat sedang berceramah di depan publik.
Aksi yang dilakukannya ini berlindung di balik dalih candaan.Video yang beredar menunjukkan ia berulang kali menoyor dan menggoyang-goyangkan kepala sang istri hingga nyaris terjatuh.
Miftah Maulana membela diri dengan pernyataan, "Apa yang kami lakukan itu sebenarnya adalah bahasa candaan dan bahasa tubuh yang menunjukkan kasih sayang," kata dia.
Namun, tindakannya tersebut dinilai tidak pantas dan dapat menimbulkan prasangka buruk.
3. Bagi-bagi duit saat momentum kampanye

Di kawasan Pamekasan, Madura, Gus Miftah pernah membagikan uang kepada jemaah pada Januari, yang kemudian memunculkan tudingan politik menjelang Pemilu 2024.
Meskipun mendapat kritikan, Miftah Maulana menegaskan bahwa uang yang dibagikan merupakan sedekah.
Tindakan tersebut menimbulkan berbagai spekulasi dan pertanyaan tentang motif di balik pembagian uang itu, terutama dalam momentum menjelang pemilihan umum.
4. Sebut PKS sebagai partai wahabi

Pada Januari 2024, Miftah Maulana menciptakan polemik dengan menyebut Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai partai yang identik dengan kaum Wahabi. Dalam ceramahnya di Lampung, ia mengungkapkan ketidakpercayaannya terhadap kerja sama antara Nahdlatul Ulama (NU) dengan PKS.
Pernyataannya tersebut mendapat reaksi keras dari kader PKS dan para pendukungnya yang merasa tersinggung dengan tuduhannya itu.
5. Hina pendakwah lain

Pada tahun 2022, Miftah Maulana menggelar pagelaran wayang di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta. Namun, acara tersebut diwarnai kegaduhan akibat tudingan penghinaan terhadap Ustaz Khalid Basalamah.
Akibatnya, Gus Miftah terpaksa meminta maaf atas insiden tersebut untuk meredakan ketegangan yang terjadi.
6. Dakwah di gereja

Pada tahun 2021, Miftah Maulana melakukan dakwah di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung di Penjaringan, Jakarta Utara. Tindakannya ini dianggap tidak pantas dan dinilai melanggar toleransi beragama.
Alih-alih meminta maaf, Miftah Maulana justru berdalih bahwa aksinya adalah sebuah orasi yang semakin memperumit persepsi publik terhadap tindakannya.
7. Dakwah di kelab malam

Miftah Maulana memiliki pandangan kontroversial bahwa dakwah dapat dilakukan di mana pun, termasuk di kelab malam.
Meskipun ia berdalih bahwa dakwah agama harus menjangkau semua kalangan, banyak pihak mengkritik pilihan lokasi dakwahnya.
Argumentasinya bahwa dakwah perlu menjangkau mereka yang sedang bersenang-senang di kelab malam tidak serta-merta diterima oleh publik.
8. Bandingkan larangan speaker masjid dengan dangdutan

Gus Miftah juga pernah membuat publik marah ketika membandingkan larangan penggunaan speaker masjid untuk tadarus Al-Qur'an saat Ramadan dengan acara dangdutan.
Kritikannya disampaikan melalui dakwah di Bangsri, Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur. Perbandingan yang dilakukannya tersebut dianggap tidak tepat dan menimbulkan kemarahan di kalangan masyarakat.
9. Ponpes Ora Aji milik Gus Miftah diduga melakukan penganiayaan

Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji milik Miftah Maulana atau yang kerap disapa Gus Miftah di Sleman, DI Yogyakarta, tengah jadi sorotan. Sebanyak 13 orang pengurus dan santri ponpes tersebut diduga melakukan penganiayaan terhadap salah seorang santri di Pondok asuhan Gus Miftah.
Kini, santri berinisial KDR (23) ini masih trauma.
Meski demikian, pihak ponpes membantah telah melakukan penganiayaan namun hanya memberikan pelajaran moral dan bentuk keakraban.
Demikian deretan kontroversi Gus Miftah.