Dandim Jakpus Surati Bea Cukai Soal Barang Bawaan, Ini Kata Kodam Jaya

- Surat dari Dandim Jakpus meminta bantuan Bea Cukai Soetta untuk tidak memeriksa barang Arie Kurniawan dari Dubai.
- Kepala Pusat Penerangan Kodam Jaya membantah surat tersebut untuk menghindari pemeriksaan bea cukai terhadap barang bawaan Arie Kurniawan.
- Kodam Jaya akan melakukan tindakan lebih lanjut jika surat tersebut dianggap melanggar aturan dan menimbulkan protes keras di masyarakat.
Jakarta, IDN Times - Viral luas di media sosial surat dengan kop Kodim 0501/JP dan diteken langsung oleh Komandan Komando Distrik Militer Jakarta Pusat, Letnan Kolonel Harry Ismail. Surat dengan nomor B/169/N/2025 dan ditujukan kepada Kepala Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta Terminal 3. Isi surat itu meminta Kepala Bea Cukai Soetta untuk membantu seorang penumpang atas nama Arie Kurniawan yang baru tiba dari Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
"Sehubungan dengan dasar tersebut di atas, diajukan permohonan bantuan kepada pihak bea cukai terkait barang yang dibawa oleh penumpang penerbangan Emirates dengan nomor penerbangan EK 358 dari Dubai menuju Jakarta atas nama Arie Kurniawan," demikian isi surat yang dibuat pada 14 Mei 2025 dan dikutip pada Rabu (28/5/2025).
Harry menyebut Arie membawa sejumlah barang titipan oleh-oleh yang dibeli dari luar negeri. Barang titipan yang dibawa mulai dari jam tangan hingga beberapa buah tas.
"Barang tersebut merupakan titipan oleh-oleh untuk keluarga yang dibeli dari luar negeri. Adapun perincian barang yang dapat disampaikan yakni jam tangan, beberapa buah tas, jaket dan pernak-pernik cinderamata," kata Harry.
Perwira menengah itu kemudian mendasarkan permintaan itu dengan sejumlah hal. Mulai dari Peraturan Menteri Keuangan nomor 203/PMK.04/2017, Program kerja Kodim 0501/JP/Kodam Jaya bidang teritorial, guna memperkuat sinergitas pemerintah, TNI dan masyarakat dan sinergitas TNI, bea cukai dan imigrasi.
Apa respons Kodam Jaya soal beredarnya surat permintaan yang diteken oleh Dandim Jakpus itu?
1. Kodam Jaya bantah surat dikirim agar barang bawaan tidak diperiksa

Sementara, Kepala Pusat Penerangan Komando Daerah Militer Jakarta Raya, Kolonel Czi Anto Indriyanto mengklaim surat yang dibuat oleh Dandim Jakpus bukan untuk meminta kepada Bea Cukai Soekarno-Hatta agar ada proses cawe-cawe dan barang bawaan milik Arie Kurniawan tidak diperiksa oleh petugas bea cukai.
"Barang yang dibawa oleh Bapak Arie Kurniawan tetap dilaksanakan pemeriksaan secara keseluruhan oleh petugas dan tak ada barang ilegal," ujar Anto ketika dihubungi pada Rabu (28/5/2025).
Ketika ditanya relasi Arie Kurniawan dengan Kodim Jakpus, Anto menyebut Arie merupakan sahabat Letnan Kolonel Harry Ismail. "Bapak Arie Kurniawan adalah sahabat dari Dandim 0501/JP," katanya.
2. Surat dikeluarkan Dandim ke Bea Cukai karena anak sahabatnya sakit

Kodam Jaya menjelaskan surat tersebut sampai harus dikeluarkan oleh Dandim Jakpus karena anak dari sahabatnya sedang sakit. "Itu sebabnya Dandim mengirim surat tersebut kepada petugas kepabeanan di terminal 3 Bandara Soetta," tutur dia.
Ia menambahkan permasalahan terkait isu ini masih terus didalami. Kodam Jaya, kata Anto, akan mengambil tindakan lebih lanjut bila ditemukan surat tersebut dianggap tidak sesuai aturan.
"Apabila ada hal-hal yang tidak sesuai aturan maka tentunya akan ada tindakan untuk yang bersangkutan (Dandim Jakpus)," imbuhnya.
3. Surat Dandim Jakpus ke Kepala Bea Cukai Bandara Soetta diprotes oleh publik

Sementara, surat yang diteken oleh Dandim Jakpus dan sudah beredar luas di ruang publik itu menuai protes keras. Publik menilai tidak seharusnya surat itu dikeluarkan oleh prajurit TNI dengan tujuan yang diduga untuk menghindari pembayaran pajak dari barang-barang yang dibawa dari luar negeri. Masyarakat menilai surat yang dikeluarkan oleh Dandim Jakpus bentuk penyalahgunaan wewenang.
"Abuse of power as always," demikian kata warganet yang dikutip pada hari ini.
"Malu-maluin aja bawa institusi militer untuk keperluan temannya," kata warganet lainnya.
"Beberapa tas. Yaaa.. kalau tas belanja Pak, LV sama Hermes ya beda cerita harusnya," ujar warganer lainnya.