Dasco Sidak ke Pangkalan LPG yang Sempat Didatangi Bahlil

- Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad melakukan inspeksi dadakan ke pangkalan dan sub-pangalan gas LPG 3 kg di Jakarta Barat.
- Rombongan Anggota DPR menanyakan harga dan ketersediaan gas subsidi di beberapa pangkalan yang disambangi.
- Kebijakan larangan pengecer menjual gas LPG 3 kg mulai 1 Februari 2025 membuat masyarakat kelimpungan, namun Presiden Prabowo turun tangan untuk menghentikan larangan tersebut.
Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad menggelar inspeksi dadakan (sidak) ke Pangkalan dan Sub-Pangkalan Gas LPG 3 kg di kawasan Jalan Anggrek Cendrawasih Raya, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (6/2/2024) pagi.
Pantauan IDN Times di lokasi, ada empat titik yang disambangi Dasco bersama Ketua Komisi VI DPR RI Anggia Ermarini, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade, dan Anggota Komisi VI DPR RI Kawendra Lukistan. Mereka tiba sekitar pukul 09.20 WIB.
Uniknya, salah satu pangkalan yang disidak mereka, beberapa hari lalu sempat didatangi pula oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadiala.
1. Ada empat titik yang didatangi Dasco bersama rombongan

Awalnya, rombongan Anggota DPR itu mendatangi Pangkalan Gas LPG 3 kg bernama Toko Rizky Yulianto. Mereka sempat berbincang dengan pemilik pangkalan untuk mengkonfirmasi terkait harga dan ketersediaan gas subsidi itu. Kemudian mereka mendatangi Sub-Pangkalan Toko Jefri menanyakan hal serupa.
Di titik selanjutnya, Anggota DPR yang mayoritas berasal dari Partai Gerindra itu berkunjung ke Pangkalan Gas LPG 3 kg Toko Kevin. Toko ini dikunjungi Bahlil saat menggelar sidak serupa. Namun, tak terlihat ada masyarakat yang mengantre untuk membeli gas di sana. Pemandangan ini jauh berbeda saat dikunjungi Bahlil, di mana masyarakat tampak mondar-mandir membeli.
"Biasanya gas LPG 3 kg ini datang jam berapa?" tanya Dasco.
"Nggak menentu, kadang pagi, kadang sore," jawab pemilik Toko Kevin, Hari.
Terakhir, rombongan itu mendatangi Sub-Pangkalan Toko Hasan yang berada tepat di sebelah Toko Kevin. Awalnya pemilik warung Madura itu tak ingin diwawancarai rombongan Anggota DPR RI tersebut.
"Malu dia, nggak mau disorot kamera," ujar Anggia Ermarini.
Dalam kesempatan itu, Dasco sempat mengonfirmasi apakah saat ini masyarakat perlu menunjukkan KTP untuk membeli Gas LPG 3 kg.
"Nggak perlu KTP sekarang pak, perlunya duit," tutur si pemilik toko sambil tertawa.
2. Cerita warga, pangkalan LPG mendadak buka-turun harga saat didatangi Bahlil

Sebelumnya, Bahlil menyambangi dua pangkalan LPG tiga kilogram di kawasan Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (4/2/2025) pagi. Kedua pangkalan itu ialah Toko Kevin di Jalan Palmerah I dan Toko Abdul di Jalan Pakembangan Barat.
Pantauan IDN Times di lokasi, Bahlil datang bersama Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina, Simon Aloysius Mantiri; Dirut PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan; Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Achmad Muchtasyar, dan sejumlah pejabat lainnya. Mereka sempat memeriksa langsung ketersediaan gas LPG 3 kg dan harga yang dijual ke masyarakat.
Saat tiba di Toko Abdul sekitar pukul 08.30 WIB, sebelum kedatangan Bahlil, puluhan warga tampak mengantre panjang untuk membeli gas LPG 3 kg. Tak selang lama, mobil bak terbuka yang membawa ratusan tabung gas datang. Warga yang berdiri untuk antre pun diminta untuk ambil gas di lahan kosong yang berada di belakang toko. Mereka diwajibkan untuk menunjukkan KTP saat membeli.
Pemilik lahan Toko Abdul yang juga warga sekitar bernama Andri mengatakan, ketersediaan LPG 3 kg sempat kosong selama empat hari kemarin.
Meski Toko Abdul itu bukan miliknya, ia memantau langsung perkembangan yang terjadi terkait isu kelangkaan gas LPG subsidi. Jelang kedatangan Bahlil ke lokasi, sekitar 150 tabung gas langsung dipasok ke Toko Abdul. Di toko yang berada di jalan padat ini, harga tabung gas dijual Rp17 ribu.
"Kemarin 4 hari kosong, harga (tabung gas LPG 3 kg) Rp17 ribu. Baru ada hari ini lagi. Tadi 150 turun, habis," tutur Andri kepada IDN Times.
Meski begitu, Andri mengatakan, kedatang Menteri Bahlil ke lokasi seperti inspeksi dadakan alias sidak. Warga sekitar tak diberi tahu, Bahlil bersama rombongan akan datang ke Toko Abdul.
Sementara, cerita berbeda datang dari Toko Kevin. Salah satu warga sekitar, Khusnul Khotimah menyebut, toko tersebut sempat tutup beberapa hari dan baru buka saat Bahlil meninjau lokasi.
Khotimah merupakan salah satu dari warga yang membeli tabung gas LPG 3 kg di pangkalan Toko Kevin. Rumahnya tak jauh dari lokasi. Ia mendapat info pemerintah kembali memasok gas LPG di daerahnya tersebut.
Bahkan harga yang dijual di Toko Kevin mendadak turun. Biasanya, warga membeli dengan harga Rp18 ribu. Namun saat Bahlil datang hari ini, harganya turun menjadi cuma Rp16 ribu.
"Ini (tiga hari kemarin tutup, gak ada ini (aktivitas jualan)," ucapnya.
"Kalau di sini biasanya Rp18 ribu," sambung dia.
Ditemui di lokasi yang sama, pemilik Toko Kevin, Hari membantah soal aduan masyarakat yang menyebut tokonya tutup beberapa hari kemarin dan sempat menjual tabung gas dengan harga yang lebih tinggi. Pantauan IDN Times, memang tak ada antrian panjang di Toko Kevin jelang kedatangan Bahlil.
Hari berdalih, beberapa hari sebelumnya, buka hanya sebentar. Mengingat pasokannya yang memang sedikit.
"Kemarin buka cuman sebentaran, kan di sini banyak pangkalan, jadi banyak pangkalan yang lain. Nggak (jual kemahalan), Rp16 ribu tetap, mungkin karena dia belinya bukan di sini," tuturnya.
Bahkan, Hari mengklaim, distribusi LPG 3 kg belakangan ini terbilang lancar. Namun ia tak membantah pasokannya masih terbilang minim. Masih ada warga sekitar yang tak kebagian.
"Aman sampai saat ini, selama ini aku nggak pernah enggak aman, sudah mulai sedikit yang dateng di sini habis, jadi nggak sampai 20 sampai 30 orang yang nggak kebagian. Paling sisa dua atau tiga orang nggak kebagian," tegas pria paruh baya berambut putih itu.
Adapun, Bahlil sempat berbincang dengan Hari untuk menanyakan ketersediaan gas LPG hingga harga yang dijual ke masyarakat. Bahlil pun mengingatkan, agar gas LPG 3 kg harus tepat sasaran.
3. Kala Prabowo dan Bahlil tak senada ambil kebijakan LPG 3 Kg

Kebijakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, yang melarang pengecer menjual gas LPG 3 kilogram mulai 1 Februari 2025, membuat masyarakat kelimpungan. Terutama mereka yang kerap menggunakan 'gas melon'.
Masyarakat terpaksa harus mengantre panjang di agen penjual LPG 3 kilogram. Akibat kebijakan ini, Presiden Prabowo Subianto pada Senin, 3 Februari 2025 menelepon Bahlil untuk menghentikan larangan pengecer menjual gas LPG 3 kg.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPR RI yang juga Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Dia menyebut, larangan tersebut bukan kebijakan Presiden Prabowo.
Sebenarnya ini bukan kebijakannya dari presiden untuk kemudian melarang kemarin itu. Tapi melihat situasi dan kondisi, tadi presiden turun tangan untuk menginstruksikan agar para pengecer bisa dapat berjualan kembali," ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Bahlil pun mengaku sempat ditelepon Presiden Prabowo. Inspeksi mendadak alias sidak itu juga digelar sebagai tindak lanjut rapat koordinasi Kementerian ESDM dengan Pertamina dan aparat TNI-Polri.
"Dari kemarin kami melakukan evaluasi sampai tengah malam, rakor dengan Pertamina, teman-teman aparat TNI-Polri, itu atas kajian mendalam dari apa yang dilakukan penerapan aturan dari ESDM dan Pertamina," ujar Bahlil, saat mengunjungi pangkalan LPG Toko Kevin di Jalan Palmerah I, RT 13 RW 3, Jakarta Barat, Selasa.
Bahlil juga merapat ke Istana Kepresidenan Jakarta, menghadap Presiden Prabowo, usai meninjau pangkalan gas LPG di Jakarta Barat dan Tangerang.
"Saya mau rapat sama Bapak Presiden, (soal) pekerjaanlah," ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Dalam kesempatan itu, Bahlil menegaskan, hari ini pengecer sudah bisa menjual gas LPG 3 kg. Menurutnya, para pengecer juga sudah otomatis naik menjadi sub pengecer.
"Sampai saat ini syaratnya masih ditiadakan, langsung dia otomatis dan sistemnya sudah jalan dari pagi, Pertamina dengan ESDM bahwa pengecer jadi sub pangkalan," ucap dia.