Demokrat: Harusnya Deddy Mizwar Hargai Sikap Resmi Partai

Jakarta, IDN Times - Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar yang digandeng masuk ke dalam tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf menjadi sorotan. Maklum saja, Deddy menjadi kader Demokrat sejak Pilgub Jawa Barat 2018.
Keputusan Deddy untuk masuk ke dalam tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf ini tentu berseberangan dengan sikap resmi Partai Demokrat yang telah melabuhkan dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Lalu, bagaimana tanggapan Partai Demokrat terkait sikap Deddy tersebut?
1. Deddy Mizwar masih menjadi kader Demokrat

Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa Deddy Mizwar hingga kini masih resmi menjadi kader Demokrat. Dan belum menyatakan diri mundur dari partai.
"Sampai saat ini Deddy Mizwar masih resmi menjadi kader Partai Demokrat. Belum pernah mengundurkan diri dan belum pernah diberhentikan," kata Ferdinand saat dihubungi IDN Times, Selasa (28/8).
2. Demokrat akan memberi sanksi untuk Deddy Mizwar

Ferdinand menyayangkan sikap Deddy Mizwar yang memilih menjadi jubir tim pemenangan Jokowi, meskipun hal itu adalah hak politik yang bersangkutan.
"Ini demokrasi yang tidak bisa memaksa semua orang untuk sama. Namun demikian, Deddy Mizwar mestinya menghormati sikap resmi partai dan aturan yang berlaku partai," terangnya.
Dan nantinya, lanjut Ferdinand, Demokrat akan memberikan sanksi kepada Deddy. Namun, semua tergantung Dewan Kehormatan Partai Demokrat yang memberi keputusan.
3. Deddy harus siap dicap sebagai politik tak punya prinsip

Ferdinand lalu menyinggung soal sikap Deddy yang tiba-tiba menyeberang ke kubu lawan. Dia menyampaikan bahwa Deddy harus siap dicap sebagai politisi yang tidak memiliki prinsip.
"Saya pikir Deddy Mizwar tahu aturan organisasi dan dengan itu juga Deddy harus siap jika kemudian dinilai publik sebagai politisi yang tak punya prinsip. Berpolitik hanya mau mencari keuntungan pribadi," ungkapnya.