Potensi dan Tips Mencegah Bibir Sumbing pada Bayi

Bibir sumbing bisa dialami semua bayi

Bekasi, IDN Times - Suara elektrokardiogram atau alat perekam denyut jantung terdengar nyaring di ruang operasi bedah rekonstruksi Rumah Sakit Hermina Galaxy, Bekasi, Sabtu (25/5). Tubuh mungil berselimut kain hijau muda itu berada di atas meja operasi dan  terbaring diam.

Anak kecil itu sedang dalam penanganan intensif oleh seorang dokter bedah dan dua perawat. Mata dan mulut sang anak ditutup dengan kapas basahan obat anti-septik.

"Ya, ditutup pakai kapas Betadine biar steril dan bius total," kata seorang perawat kepada IDN Times di ruang operasi itu.

Ini bukan cerita seram. Ini adalah perjalanan IDN Times mengenal lebih dekat bahaya dan dampak bibir sumbing bagi anak-anak di Indonesia dan seluruh dunia.

Lebih lengkapnya, simak penjelasan dr Nuki Ratna Martina langsung dari meja operasi RS Hermina Galaxy Bekasi.

1. Apa dan kenapa bibir sumbing bisa terjadi pada manusia?

Potensi dan Tips Mencegah Bibir Sumbing pada BayiIDN Times/Denisa Tristianty

IDN Times mendapatkan izin masuk ke dalam ruang operasi RS Hermina Galaxy Bekasi karena menerima undangan dari Lazada. Sebab, program Lazada Berkah Untuk Semua dalam Ramadan kali ini adalah operasi gratis bagi 200 anak berbibir sumbing di Indonesia.

Dokter Nuki yang masih bertugas dalam operasi bedah bibir sumbing ini menjelaskan perihal bibir sumbing langsung kepada IDN Times.

"Sebenarnya, (bibir sumbing) gangguan pertumbuhan sejak janin. Jadi, secara embriologi muka kita itu dibentuk dari usia kehamilan enam sampai sembilan minggu," ungkap Nuki.

Sebab, para orangtua anak berbibir sumbing hampir semua mengatakan tidak memiliki keturunan sumbing. Nuki pun meluruskan, bibir sumbing bukanlah suatu jenis penyakit.

"Jadi memang sebenarnya sudah ada pembentukan, cecak sejak usia sembilan minggu (kandungan). Penyebabnya apa? Bisa dikatakan kurang zat gizi, misalnya saat kehamilan. Biasanya (kurang) asam folat, atau ada (penggunaan) obat-obat tertentu, karena kimiawi gitu ya," kata dia.

Baca Juga: Bupati Ismu Apresiasi KPC Eksis Tangani Bibir Sumbing 

2. Bagaimana dengan genetika orang tua bayi?

Potensi dan Tips Mencegah Bibir Sumbing pada BayiIDN Times/Denisa Tristianty

Nuki juga menyebutkan penyebab bibir sumbing di luar kurangnya asupan gizi ibu hamil.

"Sedangkan kalau dari faktor genetik sendiri sih, berkontribusi nya 20 persen lah. Tapi, belum tentu (semua) anaknya. Misalkan salah satu ibu atau bapaknya sumbing, mungkin anak pertama belum tentu (sumbing)," ujar dia.

Padahal, kata dia, anak pertama memiliki kesempatan lebih besar berbibir sumbing jika salah satu orangtua mereka berbibir sumbing. Namun juga sebaliknya. Sebab ia mengatakan anak kedua, juga bisa belum tentu berbibir sumbing.

"Artinya, sedikit juga dari dua anak itu (berbibir sumbing). Tapi, kalau dua orangtuanya sumbing, biasanya sudah pasti anak-anaknya sumbing. Biasanya ya, jadi secara genetik, 60 persen," urai dia.

Nuki juga memastikan, bibir sumbing bukan suatu penyakit dalam dunia medis. "Bukan. Jadi, kelainan bawaan. Tapi, tidak mesti diturunkan," kata dia.

3. Tips menjaga kehamilan bayi agar terhindar dari bibir sumbing

Potensi dan Tips Mencegah Bibir Sumbing pada BayiUnsplash.com/freestock.org

Nuki pun memberikan tips bagi para ibu hamil agar bayi terhindar dari bibir sumbing, karena potensi bayi berbibir sumbing dapat terjadi pada kehamilan siapa pun.

"Asupan gizi sejak awal kehamilan. Ya, kita juga gak tahu kan, apa sih kurangnya? Yang pasti sih, mencukupi gizi. Vitamin, dan sebagainya," kata dia.  

Menurut dia tidak sedikit ibu hamil tidak sadar sudah telat sebulan, atau dua minggu misalkan. 

"Tidak sadar hamil, makan bebas, gitu. Atau minum alkohol, misalkan. Sebenarnya itu sudah terlambat," kata dia.

4. Statistik potensi bayi berbibir sumbing di Indonesia

Potensi dan Tips Mencegah Bibir Sumbing pada BayiIDN Times/Denisa Tristianty

Nuki menyebutkan bibir sumbing pada bayi baru lahir di Indonesia. 

"Satu banding 6.000 kelahiran di Indonesia, itu statistik untuk saat ini ya," kata dia.

5. Gangguan berbibir sumbing

Potensi dan Tips Mencegah Bibir Sumbing pada BayiIDN Times/Denisa Tristianty

Selain itu, hal-hal yang perlu diketahui masyarakat adalah dampak gangguan yang bakal terjadi pada bayi berbibir sumbing. Khususnya jika tidak ditangani sedini mungkin.

"Bahaya mengancam nyawa sih, tidak. Tapi, bahaya untuk gangguan lain sih iya, bicara. Karena langit-langit mulutnya bolong. Terus, dia sering infeksi saluran napas, karena dia proses menelan belum bagus kan," ungkap Nuki.

Hal lain yang perlu dilakukan pada anak berbibir sumbing pasca-operasi juga ada, "Karena walau pun sudah disatukan langit-langit mulutnya, bicara mereka masih belum bagus. Harus terus dilatih dengan terapi bicara."

"Kita bicara begini karena ada otot kita di belakang yang bergerak. Kalau mereka kan, gak. Jadi, kita harus satukan langit-langit, baru mereka bisa ngomong," Nuki melanjutkan.

Proses operasi bibir sumbing bagi bayi dan anak-anak minimal dilakukan pada usia tiga bulan. Sementara, waktu operasi berlangsung sekitar satu jam.

Baca Juga: Dibantu Lazada, Nizam dan Ratusan Bayi Bibir Sumbing Operasi Gratis

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya