Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dilaporkan ke KPK, Wamenkum HAM Eddy Omar Enggan Tanggapi Serius

Eks Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkum HAM), Edward Omar Sharif Hiariej, dilaporkan Indonesia Police Watch (IPW) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan gratifikasi Rp7 miliar. 

Namun, Eddy, sapaan akrabnya, tak menanggapi laporan tersebut secara serius.

"Saya tidak perlu menanggapi secara serius karena pokok permasalahan adalah hubungan profesional antara aspri (asisten pribadi) saya, YAR dan YAM sebagai lawyer dengan kliennya, Sugeng (Ketua IPW)," kata dia kepada wartawan, Selasa (14/3/2023).

1. Eddy minta dikonfirmasi ke pihak yang disebutkan

Wamenkumham, Eddy Hiariej (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Tudingan yang dilaporkan ke KPK oleh Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso, kata Eddy, sebaiknya dikonfirmasi lebih lanjut kepada kedua pihak yang juga disebutkan dalam laporan itu.

Kedua pihak yang dimaksud adalah yakni asisten pribadinya, YAR dan seorang pengacara berisinial YAM.

"Silakan konfirmasi lebih lanjut kepada YAR dan YAM yang disebutkan oleh Sugeng dalam aduannya," katanya.

2. Berkaitan dengan posisi Eddy sebagai Wamenkum HAM

Ketua IPW (tengah) Sugeng Teguh Santoso ketika memberikan klarifikasi ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR pada Kamis (25/8/2022). (IDN Times/Santi Dewi)

Sementara itu, Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, mengatakan, laporan IPW soal gratifikasi ini terkait dua peristiwa berbeda. Namun peristiwa itu berkaitan dengan posisi Eddy sebagai Wamenkum HAM.

"Jadi ini terkait adanya aliran dana sekitar Rp7 miliar yang diterima melalui dua orang yang diakui EOSH sebagai asprinya. Walaupun peristiwa tersebut terkait dengan permintaan bantuan seorang warga negara kepada Wamen EOSH," ujar Sugeng, Selasa.

"Satu, minta konsultasi tentang hukum. Kedua, dugaan terkait dengan permintaan pengesahan status badan hukum," ujar Sugeng.

3. IPW bawa sejumlah dokumen, salah satunya bukti transfer

Ilustrasi uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam laporannya, Sugeng membawa sejumlah dokumen yang ia klaim sebagai bukti. Salah satunya adalah bukti transfer.

"Banyak. Ada 4 bukti kiriman dana. Kemudian ada chat yang menegaskan bahwa Wamen EOSH mengakui adanya satu hubungan antara dua orang asprinya yang menerima dana tersebut sebagai orang yang diakui sehingga terkonfirmasi bahwa dana yang masuk ke rekening yang bernama YER dan YAM adalah terkonfirmasi sebagai orang yang disuruh atau terafiliasi dengan dirinya," ujar Sugeng.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lia Hutasoit
Deti Mega Purnamasari
Lia Hutasoit
EditorLia Hutasoit
Follow Us