Dirikan Tenda, Pegiat Sipil Tolak RUU TNI Bermalam di Gerbang DPR

- Demonstran menolak RUU TNI, mendirikan tenda di depan Gedung DPR RI sebagai protes terhadap revisi UU TNI yang dianggap mengancam supremasi sipil.
- Massa aksi bermalam di depan gerbang DPR, menyerukan ajakan kepada masyarakat untuk turut serta dalam aksi tersebut.
- Aparat kepolisian datang ke lokasi massa, meminta mereka membubarkan diri, namun akun @barengwarga menyerukan rekan-rekan mereka untuk tetap bertahan dan merapat ke lokasi.
Jakarta, IDN Times - Sejumlah demonstran yang menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) TNI mendirikan tenda di depan Gerbang Pancasila, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, sejak Kamis (20/3/2025) dini hari.
Aksi tersebut merupakan bentuk protes terhadap revisi UU TNI yang dianggap mengancam supremasi sipil dan berpotensi mengembalikan Dwifungsi TNI.
1. Massa menyatakan tidak kenal waktu untuk berjuang

Berdasarkan unggahan akun Bareng Warga di X, para demonstran bermalam di depan gerbang DPR. Mereka membawa peralatan berkemah dan duduk berkelompok di depan pintu masuk gedung parlemen.
Dalam salah satu unggahannya, akun tersebut menyerukan ajakan kepada masyarakat untuk turut serta dalam aksi ini.
“Mereka yang tidak kenal waktu untuk mengoyak demokrasi, maka kita juga tidak kenal waktu untuk memperjuangkannya,” tulis akun @barengwarga.
2. Aparat kepolisian sempat meminta massa bubar

Aparat kepolisian pun telah berdatangan ke lokasi massa di depan Gerbang Pancasila, Gedung DPR RI, pada dini hari. Massa diminta membubarkan diri.
Menanggapi kehadiran aparat, akun X @barengwarga menyerukan ajakan kepada rekan-rekan mereka untuk tetap bertahan dan merapat ke lokasi.
“Polisi mulai ramai berdatangan meminta kami untuk bubar, kawan kawan semua ayo merapat kesini,” demikian seruan yang disampaikan melalui media sosial.
3. Massa blokir akses ke gedung DPR sebagai bentuk protes

Diinformasikan sebelumnya, @barengwarga menyatakan massa mulai memblokir akses masuk ke Gedung DPR RI pada Rabu malam (19/3/2025), sebagai bentuk protes terhadap RUU TNI yang dijadwalkan disahkan dalam rapat paripurna pagi ini.
Dalam seruannya, massa aksi mengajak berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, buruh, pelajar, pekerja, dan suporter, untuk bergabung dalam aksi penyegelan Gedung DPR.
“Mulai malam ini kami memblokir akses masuk gedung DPR agar rapat paripurna RUU TNI nanti pagi tidak disahkan,” tulis akun tersebut.