Dirjen Haji dan Petugas Kejar Target Sortir Kartu Nusuk

- Petugas PPIH menyortir kartu Nusuk yang belum dibagikan ke jemaah haji Indonesia.
- Kartu Nusuk harus dibagikan paling lambat Selasa, untuk memperlancar pergerakan jemaah ke Arafah.
Jakarta, IDN Times - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) gotong royong menyortir kartu Nusuk yang belum dibagikan oleh syarikah atau perusahaan layanan haji ke jemaah haji Indonesia. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, ikut serta menyortir kartu.
Sebagai informasi, hasil rapat Kemenag bersama Tim Pengawas Haji DPR di Makkah menyepakati seluruh kartu Nusuk harus dibagikan ke jemaah haji Indonesia paling lambat Selasa (3/6/2025).
Kartu Nusuk ini merupakan bagian dari tanggung jawab syarikah yang bekerja sama dengan Kemenag untuk melayani jemaah haji Indonesia. Untuk mempercepat, syarikah memberikan kartu Nusuk yang belum dibagikan ke jemaah untuk disortir oleh petugas haji.
1. Petugas MCH ikut sortir

Petugas dari bagian Media Center Haji (MCH) pun ditugaskan untuk menyortir kartu sesuai dengan kloter jemaah. Penyortiran dilakukan untuk mempermudah penyerahan kartu Nusuk kepada jemaah.
Dirjen Haji ikut membantu menyortir kartu. Hilman tampak mengecek satu per satu kartu, memasukkan nomor paspor yang tertera dan menempatkannya sesuai dengan kloter.
"Ini KJT 27," ujar Hilman.
2. Seluruh kartu nusuk dibagikan jemaah di Mekah

Setelah disortir, seluruh kartu Nusuk akan dibagikan ke jemaah yang tersebar di ratusan hotel di Makkah. Pembagian ini ditujukan untuk memperlancar proses pergerakan jemaah ke Arafah pada Rabu (4/6/2025).
Jemaah haji dari seluruh negara akan melaksanakan wukuf yang merupakan rukun haji pada Kamis (5/6/2025). Jemaah akan diberangkatkan ke Arafah pada Rabu.
3. Kemenag siapkan berbagai skema pergerakan

Kemenag telah menyiapkan berbagai skema pergerakan untuk fase Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Pertama, ada safari wukuf yang disiapkan untuk jemaah haji yang sakit.
Kedua, ada murur yang disiapkan saat fase pemberangkatan ke Muzdalifah. Jemaah yang ikut murur tidak akan turun ke Muzdalifah untuk mabit dan langsung digerakkan ke Mina.
Kemenag menargetkan 67 ribu jemaah mengikuti skema ini. Murur akan diprioritaskan bagi jemaah lansia, difabel hingga obesitas.