Dirut Pasar Jaya Akui Perbaikan Belum Sempurna, 34 Pasar Jakarta Rusak

- Sebanyak 34 pasar rusak, 80 pasar dalam kondisi baik, dan 30 pasar cukup baik
- Perbaikan dilakukan melalui pengecatan, revitalisasi dengan dukungan Pemprov dan DPRD DKI, serta pembangunan dengan pihak swasta
- Anggaran perbaikan tergantung pada skala dan klasifikasi pasar yang akan direvitalisasi
Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Agus Himawandi, mengakui kondisi pasar di Jakarta belum sepenuhnya baik. Berdasarkan catatan yang ada, masih terdapat puluhan pasar yang rusak.
“Ini berdasarkan catatan kami, kami mengakui kami belum sempurna, tapi kami sedang dalam melakukan perbaikan segalanya. Ini sudah kita lakukan tentunya, perbaikan di segala sarana-sarana pasar,” kata Agus dalam diskusi bertajuk “Transformasi Pasar di Kota Jakarta Menuju Kota Global" di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (24/9/2025).
1. Sebanyak 34 pasar rusak

Ia menjelaskan, hingga kini terdapat 80 pasar dalam kondisi baik, 30 pasar cukup baik, 34 pasar rusak, dan 9 pasar lainnya masih dalam tahap pembangunan.
“Ini memang yang sangat rusak ini ada 34, nanti ada data pasarnya, kita sampaikan nanti," jelasnya.
2. Perbaikan dengan revitalisasi

Agus menegaskan, perbaikan pasar dilakukan melalui tiga skema. Pertama, pengecatan dan perbaikan sarana dengan menggunakan dana internal perusahaan. Kedua, revitalisasi dengan dukungan Pemprov dan DPRD DKI. Ketiga, pembangunan yang dilakukan dengan menggandeng pihak swasta.
“Cuman tentunya kita kan tidak akan mungkin menggotong sendiri, Pak. Demikian juga kami juga dengan dukungan yang luar biasa dari Pemprov dan DPRD-DKI, kita juga sudah selama ini hampir 30 pasar. Ini saat ini sudah kita selesaikan hampir di sekitar 16 sampai 17 pasar,” ujarnya.
3. Anggaran tergantung luas dan klasifikasi pasar

Mengenai kebutuhan biaya, Agus menyebut angkanya bergantung pada skala pasar yang akan direvitalisasi. Sebagai contoh, pembangunan Pasar Rumput dengan hunian 2.000 unit dan 23 tower pada 2016 membutuhkan dana sekitar Rp1,2 triliun.
Ia menambahkan, klasifikasi pasar juga menentukan kebutuhan anggaran, mulai dari tipe B, tipe C, hingga pasar dengan hunian di atasnya.
“Ini tergantung dari besaran kecilnya pasar,” katanya.