6 Dusun di Tapteng Terisolasi, Wakapolri Dorong Percepatan Akses

- Alat berat diprioritaskan buka akses jalan untuk distribusi logistik
- Enam dusun masih terisolasi, perlu penambahan kendaraan operasional
- Brimob siaga dan cadangan disiapkan untuk mempercepat pemulihan pascabencana
Jakarta, IDN Times - Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Dedi Prasetyo meninjau penanganan pascabencana di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sabtu (27/12/2025).
Peninjauan dilakukan untuk mengevaluasi kebutuhan mendesak warga, sekitar satu bulan setelah bencana melanda wilayah tersebut.
“Bersama Bapak Bupati dan jajaran Polda, kami melihat langsung dan mengevaluasi kebutuhan-kebutuhan pascabencana yang harus segera kita tindak lanjuti, sesuai dengan perintah Bapak Kapolri,” kata Komjen Pol Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/12/2025).
1. Alat berat diprioritaskan buka akses jalan

Wakapolri menyampaikan pembukaan akses jalan menjadi prioritas utama dalam percepatan pemulihan. Menurutnya, keterbukaan akses menentukan kelancaran distribusi logistik ke wilayah terdampak.
“Alat berat ini sangat penting untuk mempercepat pembukaan akses. Kalau akses sudah terbuka, maka jalur logistik bisa berjalan lebih lancar,” ujarnya.
Berdasarkan hasil peninjauan, dampak bencana di Tapanuli Tengah dinilai cukup berat dan meluas. Karena itu, bantuan disebut perlu diperkuat hingga menjelang bulan Ramadan.
Dalam penanganan tersebut, Polri menyalurkan bantuan sembako ke lima kecamatan terdampak serta bantuan air bersih ke 15 titik, termasuk lokasi pengungsian, rumah ibadah, dan kantor pelayanan masyarakat.
“Air bersih ini sangat dibutuhkan masyarakat. Kita distribusikan ke lokasi pengungsian, masjid, gereja, dan juga kantor-kantor pelayanan,” kata dia.
2. Enam dusun masih terisolasi

Wakapolri juga menyoroti keterbatasan sarana operasional kepolisian akibat bencana. Sejumlah kendaraan operasional dilaporkan rusak dan tidak dapat digunakan. Saat ini, kendaraan roda empat yang masih berfungsi hanya tersisa empat unit.
“Masih ada enam dusun yang benar-benar terisolir. Aksesnya hanya bisa melalui jalur trail atau jalan kaki. Ini yang menjadi perhatian kita, sehingga perlu penambahan kendaraan, termasuk kendaraan dobel kabin,” tuturnya.
Untuk mendukung pembukaan akses, Polri menurunkan lima unit alat berat jenis ekskavator. Perbaikan jembatan yang rusak juga dilakukan secara bertahap melalui kolaborasi pemerintah daerah, Polres setempat, dan jajaran Polri.
“Alhamdulillah, jembatan-jembatan yang rusak sudah kita perbaiki secara bertahap agar akses masyarakat semakin lancar,” paparnya.
3. Brimob siaga dan cadangan disiapkan

Terkait penguatan personel, Wakapolri menyampaikan sekitar 150 personel Brimob telah disiagakan di wilayah Tapanuli Tengah. Polri juga menyiapkan hingga 1.500 personel cadangan yang dapat diperbantukan apabila dibutuhkan untuk mempercepat proses pemulihan pascabencana.
“Kalau 150 personel ini dirasa kurang, kita siap perbantukan lagi untuk penguatan, agar proses pemulihan bisa berjalan lebih cepat,” kata Komjen Pol Dedi Prasetyo.
















