Diserang Hoaks di Media Sosial, Prabowo: Kita Selalu Santuy dan Senyum

Jakarta, IDN Times - Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 2, Prabowo Subianto heran melihat berbagai serangan hoaks di media sosial yang diarahkan kepada dirinya jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Meski begitu, dia mengaku menanggapi berbagai serangan tersebut dengan santai dan senyuman. Menurutnya lebih baik menjaga keutuhan bangsa ketimbang menanggapi yang berpotensi terjadi polarisasi.
"Kita selalu santuy. Kita selalu senyum. Kita selalu baik sama semua orang. Kan begitu saudara-saudara ya," kata dia di acara Relawan Pedagang Indonesia Maju (Rapim) di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (8/12/2023).
"Saya kadang-kadang, ya, kalau saya lihat hoaks, ya, hoaks. Serangan-serangan di medsos kadang-kadang geleng-geleng kepala juga saya, ya, kan," lanjut Prabowo.
1. Prabowo singgung soal isu tampar dan cekik wamen

Prabowo juga menyinggung hoaks tentang dirinya yang membuat geger publik. Menteri Pertahanan (Menhan) itu sempat dituding melakukan kekerasan terhadap salah satu wakil menteri (wamen) dalam rapat kabinet.
Walaupun heran dengan narasi bernada negatif itu, Prabowo tetap berupaya tenang untuk tidak berlebihan menanggapi. Dia juga meminta kepada pendukungnya untuk selalu menjaga kesejukan jelang Pemilu 2024.
"Prabowo menempeleng dan mencekik wakil menteri. Heran gue. Prabowo begini, Prabowo begitu. Gak abis-abis. Tapi tenang aja, gak ada masalah," ucap dia.
2. Prabowo soroti Jokowi yang sabar mendapat berbagai serangan

Prabowo lantas menyoroti serangan yang juga banyak menimpa Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan istrinya, Iriana.
Ketua Umum Partai Gerindra itu mengaku salut dengan Jokowi karena selalu sabar menghadapi berbagai narasi negatif.
"Saya juga kadang-kadang, bagaimana Pak Jokowi diserang lah, ini lah! Bukan Pak Jokowi aja, ibu juga diserang. Ini apa ini, ya kan? Tapi aku lihat, beliau senyum aja tuh Pak Jokowi tuh. Iya kan. Beliau senyum aja," tuturnya.
3. Prabowo anggap serangan di medsos sebagai risiko

Prabowo menganggap serangan hoaks di media sosial merupakan risiko bagi seorang negarawan yang ingin mengabdi kepada negaranya.
Dia menegaskan, apabila ingin mengabdi kepada negara, maka harus mengesampingkan perasaan pribadi.
"Karena itu, yang ingin berbakti, yang ingin mengabdi, yang ingin berbuat untuk bangsa dan rakyatnya tidak ada tempat untuk perasaan pribadi. Ya sudah itu risiko kita, risiko dan beliau sangat tenang beliau fokus," imbuhnya.
Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.