Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ditanya soal Pemimpin Gemoy, Anies: Sudah Punya Gagasan?

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan ditanya oleh anak-anak mudah Kalimantan Selatan apakah boleh memilih pemimpin gemas asoy (gemoy). (Tangkapan layar/istimewa)
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan ditanya oleh anak-anak mudah Kalimantan Selatan apakah boleh memilih pemimpin gemas asoy (gemoy). (Tangkapan layar/istimewa)

Jakarta, IDN Times - Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menanggapi pertanyaan apakah boleh pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 nanti memilih pemimpin yang gemas asoy (gemoy). Dia mengatakan, boleh-boleh saja masyarakat memilih pemimpin dengan karakter tersebut.

Hal itu disampaikan Anies Baswedan saat hadir dalam dialog bertajuk "Desak Anies Volume 5" di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (5/12/2023).

"Jadi republik ini itu tidak ada larangan untuk dicalonkan dan tidak ada larangan untuk memilih alasan dalam memilih pasangan atau calon, jadi enggak ada larangan sama sekali, jadi tidak ada," kata dia.

1. Anies menganjurkan pilih pemimpin dengan tiga kriteria ini

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menegaskan para koruptor harus dimiskinkan. (IDN Times/Amir Faisol)
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menegaskan para koruptor harus dimiskinkan. (IDN Times/Amir Faisol)

Kendati demikian, Anies menganjurkan kepada masyarakat untuk memilih pemimpin yang memiliki rekam jejak yang jelas, memiliki gagasan, dan pernah memimpin. Menurutnya kalau calon pemimpin tersebut tidak punya pengalaman untuk memimpin, apa yang bisa diharapkan dari calon kandidat tersebut.

Anies juga menyarankan apakah calon pemimpin yang akan dipilih nanti sudah memimpin sejak kecil atau dadakan.

"Kedua dia memimpin dadakan atau memimpin sejak kecil. Ini pertanyaan ini," ujar dia.

2. Calon pemimpin harus bersenyawa dengan gagasannya

Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan tawarkan harga pangan murah dan petani yang sejahtera. (Dok. Istimewa).
Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan tawarkan harga pangan murah dan petani yang sejahtera. (Dok. Istimewa).

Eks Mendikbud itu menilai calon pemimpin sejatinya harus bersenyawa dengan gagasan yang akan dibawa. Bila calon pemimpin bersenyawa dengan gagasannya maka ditanya apapun instingnya dapat mencerminkan ideologinya.

Namun, bila dia tidak bersenyawa dengan gagasannya maka dia harus membaca teks untuk menjawab pertanyaan dari orang lain yang datang kepadanya.

"Kalau anda bersenyawa dengan ideologi, anda bersenyawa dengan pikiran. Maka pikiran Ideologi itu di dalam badan Anda mau ditanya ya itu jawabnya. Jadi inilah yang disebut bersenyawa," kata dia.

3. Anies sebut masa lalu tidak dapat dipungkiri

Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Indonesia, Anies Baswedan saat wawancara khusus di acara Real Talk with Uni Lubis, Senin (15/5/2023). (IDN Times/Alya Achyarini)
Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Indonesia, Anies Baswedan saat wawancara khusus di acara Real Talk with Uni Lubis, Senin (15/5/2023). (IDN Times/Alya Achyarini)

Menurut dia, masa lalu seorang calon pemimpin itu tidak dapat dipungkiri. Sementara masa depan bisa dijawab dengan jawaban yang menarik.

"Masa lalu tidak bisa dipungkiri masa depan bisa dibuatkan jawaban yang enak didengar di kuping. Jadi boleh boleh saja, tapi kalau saya akan memilih berdasarkan rekam gagasan, rekam karya, rekam jejak kepemimpinannya kira-kira begitu," ucapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Amir Faisol
Dwifantya Aquina
Amir Faisol
EditorAmir Faisol
Follow Us