Ditjenpas Bakal Merelokasi Lapas Kutacane Usai Puluhan Napi Kabur

- Bupati Aceh Tenggara hibahkan 4,1 hektare tanah untuk relokasi Lapas Kutacane
- Insiden kaburnya puluhan narapidana memaksa Ditjenpas merelokasi Lapas Kutacane
- Mashudi menawarkan pelatihan di BLK Nusakambangan dan pengembangan UMKM kepada warga binaan
Jakarta, IDN Times - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) bakal merelokasi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kutacane, Aceh Tenggara usai insiden kaburnya puluhan narapidana pada Senin (10/3/2025).
Hal itu disampaikan Dirjenpas, Mashudi saat mendatangi Lapas Kutacane pada Selasa (11/3/2025).
“Mari kita benahi bersama Lapas Kutacane. Warga binaan adalah keluarga kita juga, saudara kita," ujar Mashudi dalam keterangan tertulisnya.
1. Lapas Kutacane over kapasitas

Mashudi menjelaskan, pihaknya telah mendengar semua permasalahan yang terjadi serta keluhan di dalam Lapas Kutacane. Salah satunya soal over kapasitas.
"Saya sangat prihatin ada warga binaan yang harus tidur di luar kamar hunian, karena kamar hunian yang ada tidak mencukupi. Kapasitas yang hanya untuk 100 orang, harus terisi 386 orang, lebih dari 300 persen. Sedangkan kekuatan petugas penjagaannya 24 orang, 7 orang per shift," kata Mashudi.
2. Bupati Aceh Tenggara hibahkan tanah 4,1 hektare untuk Lapas Kutacane

Oleh karena itu, ia menyebut Bupati Aceh Tenggara, Salim Fakhry telah mnghibahkan 4,1 hektar tanah untuk relokasi Lapas Kutacane. Nantinya lahan tersebut akan digunakan untuk memperluas Lapas.
Untuk itu, Mashudi menyambut antusias hibah tanah yang suratnya telah diberikan secara resmi oleh Bupati Aceh Tenggara kepada Dirjenpas.
"Bismillahirrohmannirohim kami sampaikan surat hibah untuk relokasi Lapas Kutacane.,” ujar dia.
3. Mashudi tawarkan warga binaan untuk ikut pelatihan di BLK

Pada kesempatan itu, Mashudi menawarkan kepada warga binaan untuk mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) di Nusakambangan yang digadang menjadi lumbung ketahanan nasional.
"Kalian akan mendapat pelatihan, dan apabila telah berproduksi akan diberikan imbalan berupa premi, yang sebagian akan ditabung sampai pulang bebas,” ujar dia.
Peternakan, budidaya ikan dan udang, pertanian serta UMKM lainnya menjadi tawaran yang disampaikan. Lapas Kutacane diharapkan ke depannya menjadi bagian dari lumbung ketahanan pangan nasional.
"Tanahnya dari pak bupati, diolah oleh warga binaan. Seperti yang saya liat sepanjang jalan banyak ladang jagung," seloroh Mashudi yang disambut tepuk tangan riuh warga binaan Lapas Kutacane.