DPR dan KPK Gelar Rapat Tertutup, Begini Penjelasan Komisi III
Jakarta, IDN Times - Komisi III DPR RI dan Komisi Pemberantasan Korupsi menggelar rapat tertutup pada Kamis (30/6/2022). Rupanya, Komisi III-lah yang memang meminta rapat ini digelar tertutup.
Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Wuryanto, menyebut rapat ini membahas beberapa agenda penindakan dugaan korupsi kebijakan negara. Alhasil, DPR meminta agar rapat ini tidak boleh diketahui publik.
"Karena kan (rapat ini) menyangkut juga buka banyak kasus, dan kasus-kasus ini kan kebijakannya terhadap negara. Kita bicara politiknya, kalau beliau (KPK) bicara teknis pelaksanaan hukumnya," ujar Bambang kepada para pewarta.
1. Rapat bertujuan mencari titik tengah
Rapat yang digelar tertutup ini mencoba mencari titik tengah dari dua sudut pandang politik dan hukum. DPR juga ingin membedah semuanya, karena memang penindakan kasus korupsi itu harus tetap berjalan tegas.
"Kami mau bedah semuanya, gimana secara cara kerja. Kalau penindakan kasus korupsi itu kan tidak bisa diewer-ewer," ujar Bambang.
2. KPK tak tahu kenapa rapat digelar tertutup
Sementara itu, Ketua KPK Firli Bahuri mengaku tidak tahu menahu alasan sebenarnya rapat digelar tertutup. KPK hanya memenuhi undangan DPR untuk mengadakan rapat di ruang Komisi III.
"Kalau terkait tertutup atau tidak, kan itu putusan rapat, bukan saya," ujar Firli, Kamis (30/6/2022).
3. Rapat juga membahas kinerja KPK
Selain membahas dugaan korupsi kebijakan negara, rapat antara Komisi III DPR RI dan KPK ini juga membahas laporan kinerja KPK tahun 2021 dan semester pertama 2022. Rapat ini digelar pada Kamis (30/6/2022) pukul 14.00 WIB.
Namun, rapat antara Komisi III DPR RI dan KPK ini akhirnya diputuskan digelar secara tertutup. Media sosial DPR, yang biasanya acap menyiarkan rapat, juga tidak menyiarkan jalannya rapat ini.
