Mahfud MD: Perempuan Bercadar Terobos Istana Bukti Radikalisme Ada

Radikalisme sekecil apa pun patut diwaspadai

Jakarta, IDN Times - Peristiwa perempuan bercadar membawa pistol FN dan kitab suci yang mencoba menerobos Istana Negara disebut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sebagai bukti bahwa radikalisme masih ada di Indonesia.

"Itu bukti bahwa radikalisme masih ada. Akarnya adalah ketidakmauan menerima kesepakatan hidup bernegara," kata Mahfud di Auditorium Universitas Jember, Jawa Timur, dikutip dari ANTARA, Jumat (28/10/2022).

1. Radikalisme memiliki bentuk yang beragam, sekecil apa pun tetap harus diwaspadai

Mahfud MD: Perempuan Bercadar Terobos Istana Bukti Radikalisme AdaMenkopolhukam Mahfud MD memberikan keterangan pers usai acara silaturahmi bersama para tokoh di Sumut, Kamis (3/7) malam. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Mahfud mengatakan, radikalisme memiliki bentuk yang beragam, misalnya ada yang mencibir orang lain yang berbeda, ada yang masuk ke kurikulum, menyusup ke lembaga pendidikan, kemudian melakukan tindakan kekerasan seperti mengancam, mengebom, dan lain sebagainya.

"Kejadian tersebut merupakan bukti bahwa radikalisme dengan berbagai ancamannya masih harus diwaspadai di Indonesia, meskipun itu kecil," katanya.

Baca Juga: Ini Identitas Perempuan Bercadar Bawa Senjata, Ditangkap Depan Istana

2. Menangkal tumbuhnya radikalisme di kalangan generasi muda harus dimulai dari lembaga pendidikan

Mahfud MD: Perempuan Bercadar Terobos Istana Bukti Radikalisme AdaIlustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Menurut dia, radikalisme harus diartikan sebagai sikap dan sebuah paham bahwa yang benar hanya ideologinya sendiri, dan yang sudah disepakati harus dibongkar dengan berbagai cara.

"Menangkal tumbuhnya radikalisme di kalangan generasi muda harus dimulai dari lembaga pendidikan. Bahwa negara itu adalah karunia Tuhan Yang Maha Kuasa, yang dapat memberikan kita kesempatan untuk maju seperti sekarang," katanya.

3. Pancasila sebagai nilai dasar harus diperkuat

Mahfud MD: Perempuan Bercadar Terobos Istana Bukti Radikalisme AdaWikimedia.org

Mahfud menjelaskan bahwa nilai dasarnya adalah Pancasila sebagai kesepakatan bersama, karena dalam bahasa agama, Pancasila adalah janji suci dan nilai instrumentalnya, aktualisasinya bisa dilakukan dengan apa pun seperti di media sosial, tapi nilai dasarnya tidak berubah.

"Untuk itu lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi bertugas menguatkan Pancasila sebagai nilai dasar," ujarnya.

Dalam rangkaian kunjungannya ke Universitas Jember, Mahfud MD menjadi imam dan khatib Salat Jumat di Masjid Al-Hikmah, kemudian memberikan kuliah umum dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda.

Selanjutnya Menko Polhukam akan menghadiri pengukuhan Guru Besar Prof Bayu Dwi Anggono dan Prof Sri Hernawati, di Auditorium Unej pada Sabtu (29/10/2022).

Baca Juga: Perempuan Bercadar Terobos Ring 1 Curi Senjata Pamannya

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya