Kronologi Penutupan Hotel Novita Jambi yang Menempatkan Lafadz Allah di Ornamen Natal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Internet sempat dikejutkan oleh berbagai posting-an di sosial media Facebook terkait dugaan penistaan agama. Kasus penistaan ini terjadi di sebuah hotel. Lebih tepatnya di Hotel Novita di Jambi. Dalam sebuah laman Facebook bernama Rahmat Kamaruddin, diketahui manajemen Hotel Novita memeriahkan suasana natal dengan membuat ornamen pohon natal dan gereja. Akan tetapi, terdapat lafadz Allah yang terletak pada posisi yang tidak tepat.
Dalam akun tersebut juga disebutkan bagaimana Wali Kota dan Gubernur Jambi bahkan ikut mengurus masalah ini. Berikut kronologi kasus Hotel Novita Jambi.
Ornamen Natal ditemukan oleh seorang warga.
Dilansir Sindonews.com, awalnya, seorang warga bernama Bima yang sedang melewati salah satu lobby hotel yang berada di Jalan Gatot Subroto tersebut. Kemudian, Bima mengaku melihat sebuah ornamen di lobby yang dekat dengan pohon Natal hotel tersebut. Namun, dalam ornamen yang berupa susunan batu tersebut terdapat lafadz Allah. Hal tersebutlah yang memancing kekesalan warga Muslim di sekitar hotel.
Selain di media sosial, laporan juga dibuat ke kepolisian.
Alhasil, laporan yang dilayangkan pun menghebohkan publik. Berbagai elemen masyarakat pun ikut mengecam hal tersebut. Akibatnya, Hotel Novita pun didatangi pihak kepolisian yang dipimpin Kapolda Jambim, Brigjen Pol Yazid Fanani. Selain itu, FPI Kota Jambi serta HMI Jambi pun ikut memprotes meminta penghentian operasi hotel.
Baca Juga: Gadis Muslim Ini Respon Demo Anti-Islam dengan Cara Tak Terduga!
Protes didengar oleh pemimpin Jambi.
Wali Kota Jambi Sy Fasha langsung mendatangi lokasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Manajemen Hotel Novita pun bertemu dengan Fasha. Usai perbincangan panjang, Fasha akhirnya mengambil langkah tegas. Jumat malam (23/12), Fasha menemui para warga yang sudah protes dan meminta pemberhentian operasional hotel.
Editor’s picks
Fasha pun secara mengejutkan mengangkat sebuah kertas karton yang bertuliskan,
MAAF!! Hotel Ini Dihentikan Operasinya.
Kertas tersebut langsung dibubuhkan tanda tangannya. Pada saat itu juga pintu hotel ditempel kertas tersebut dan hotel tersebut telah diberhentikan sementara.
Berbagai ormas Islam pun meminta pertanggungjawabannya Manajemen Hotel Novita. Panglima FPI Jambi, Haviz Alatas pun menyebut pihaknya akan mengawal proses hukum kejadian ini. Sementara HMI Jambi pun ingin manajemen Hotel Novita meminta maaf pada umat Muslim di Jambi.
Gubernur Jambi ikut angkat bicara.
Gubernur Zumi Zola pun tidak tinggal diam. Zola pun mengaku hal ini akan ditindak tegas karena sudah menyalahi aturan. Zola pun menyayangkan kejadian ini. Zola sendiri berjanji hal ini akan diproses secara hukum.
Hal serupa pun diungkapkan Yazid yang memimpin proses penyegelan. Dirinya meminta masyarakat memberi waktu pada kepolisian untuk menyelidiki hal ini. Hingga saat ini, sejumlah staf dan saksi telah dipanggil untuk dimintai keterangan.
Pembelaan dari manajemen Hotel Novita.
General Manager Hotel Novita, Husairi menyebut kalau hiasan tersebut tidak disangka akan berlafadz Allah. Husairi menyebut kalau pembuatan ornamen tersebut dilakukan oleh dua staf hotel. Prosesnya pun memakan waktu dua minggu. Setiap tahunnya memang ada ornamen serupa dengan Pohon Natal di lobby hotel. Namun, Husairi menyebut tidak pernah ada unsur kesengajan untuk menghina agama tertentu.
Hotel Novita pun dipastikan tutup secara permanen. Dalam laman Google, Hotel Novita telah ditulis "Permanently Close" atau ditutup selamanya. Situs Hotel Novita pun sudah tidak dapat diakses. Sampai saat ini pun tidak ada kabar terkait proses hukum yang akan menimpa manajemen Hotel Novita.
Baca Juga: Ketika Dunia Lebih Cepat Menghakimi: ISIS Bukan Islam!