Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fakta Menarik di Balik Sumpah Pemuda, Sejarah Penting 96 Tahun Lalu

(Museum Sumpah Pemuda (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
(Museum Sumpah Pemuda (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Jakarta, IDN Times - Hari ini 96 tahun lalu para pemuda berkumpul di Gedung Indonesisch Club yang berdiri di Jalan Kramat Raya No106, Kwitang, Jakarta Pusat. Mereka datang dari berbagai daerah untuk mengikuti Kongres Pemuda II.

Kongres tersebut kemudian menjadi momen bersejarah. Sebab, dalam pertemuan tersebut, para pemuda berikrar untuk bersatu. Ikrar tersebut kemudian dikenal dengan nama Sumpah Pemuda

Berikut beberapa fakta menarik di balik Sumpah Pemuda.

1. Teks naskah Sumpah Pemuda

Dok. Istimewa/JJ Rizal
Dok. Istimewa/JJ Rizal

Ada tiga isi teks naskah Sumpah Pemuda untuk keutuhan Republik Indonesia. Berikut teks naskah Sumpah Pemuda:

1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

2. Kongres Pemuda II digelar di gedung milik Sie Kong Liong

Museum Sumpah Pemuda di Jakarta. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Museum Sumpah Pemuda di Jakarta. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Peristiwa Kongres Pemuda II digelar di Gedung Indonesisch Club pada 27-28 Oktober 1928.

Gedung yang berdiri di Jalan Kramat Raya ini milik seorang keturunan Tionghoa bernama Sie Kong Liong. Kini, gedung tersebut telah bersalin rupa menjadi Museum Sumpah Pemuda. 

3. Awalnya tidak ada kata "Sumpah Pemuda"

Museum Sumpah Pemuda (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Museum Sumpah Pemuda (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Sebenarnya tidak ada kata "Sumpah" dalam hasil Kongres Pemuda II. Sejarawan JJ Rizal pernah mengatakan kata “Sumpah Pemuda” diberikan bertahun-tahun kemudian setelah peristiwa Kongres Pemuda II.

“Kata sumpah ini ditempelkan belakangan setelah Indonesia merdeka. Kata sejatinya 'Putusan Kongres pemuda-pemuda Indonesia' diganti menjadi 'Sumpah Pemuda',” kata JJ Rizal kepada IDN Times, Kamis, 25 Oktober 2018.

Kata 'Sumpah', kata JJ Rizal, ditambahkan sebagai pengingat bagi rakyat Indonesia, khususnya pemuda, atas ikrar mereka untuk bersatu sebagai sebuah bangsa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aria Hamzah
Sunariyah Sunariyah
3+
Aria Hamzah
EditorAria Hamzah
Follow Us