Begini Cara Risma Mengatasi Urbanisasi Pasca Lebaran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Mengantisipasi tingginya arus urbanisasi yang biasa terjadi selepas lebaran di Surabaya, Wali Kota Surabaya mengatakan telah menyiapkan berbagai langkah. Langkah pengawasan manual hingga menggunakan aplikasi telah disiapkan oleh pemerintah Kota Surabaya.
1. Akan mulai melakukan pengawasan saat hari H
Risma menjelaskan bahwa pemerintah akan mulai melakukan pengawasan terhadap urbanisasi di Surabaya sejak hari H lebaran. Kawasan yang akan di awasi antara lain masjid-masjid besar seperti masjid Al-Akbar Surabaya, kawasan religi seperti kawasan Sunan Ampel, terminal, dan juga stasiun. Pengawasan yang dilakukan menggunakan mobil patroli ini juga akan dilakukan H+1 lebaran. "Kita gak mau ada pengemis berkeliaran," ujarnya Senin (4/6).
2. Risma mengaku kewalahan
Editor’s picks
Meski mengaku telah menyiapkan berbagai antisipasi, namun Risam menyatakan belum bisa memaksimalkan pengamanan saat lebaran. Selain karena keterbatasan personel, para pengemis atau pengamen liar yang berada di situs-situs religi merupakan warga sekitar.
"Apalagi setelah ada kejadian (ledakan bom), petugas kecamatan sama keluarahan itu gak cuma saya suruh ngawasi perumahan tapi juga ngontrol tempat ibadah, objek vital, dan pasar," jelasnya.
3. Pengawasan juga dilakukan melalui Sipandu
Ia menambahkan bahwa pasca lebaran, pengontrolan urbanisasi akan dilakukan seperti biasa yaitu melalui pendataan penduduk. Setiap ada perpindahan penduduk akan dicek siapakah penjaminnya atau tempat bekerja selama di Surabaya. Sehingga tidak ada pengangguran berlebihan yang akan menjadi pengemis. "Nanti juga kita bisa pantau lewat Sipandu," ujarnya.
Sipandu (Sistem informasi Pantauan Penduduk) sendiri merupakan sebuah aplikasi yang digunakaan untuk mendata penduduk di Surabaya. Aplikasi tersebut memuat beberapa pertanyaan seputar keluarga yang sedang pergi lama, tidak tetap, maupun pendataan penduduk bukan Surabaya.