Gegara Ambulans Angkut Kambing, Kepala Desa di Lumajang Diperiksa

Jakarta, IDN Times - Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati akan menindak tegas kasus ambulans desa, yang digunakan untuk mengangkut kambing dari sebuah pasar hewan di kabupaten tersebut.
"Ambulans desa yang digunakan untuk mengangkut kambing sementara ditarik dulu dan kepala desa akan diperiksa inspektorat," kata Indah dilansir Antara, Senin (29/6).
1. Wakil Bupati Lumajang akan bina camat setempat

Ambulans desa yang disalahgunakan untuk mengangkut dua ekor kambing pada Jumat (26/6) lalu itu, diunggah oleh warganet ke media sosial, dan menyebutnya sebagai pelanggaran besar.
Dalam unggahan video yang berdurasi beberapa detik itu diketahui bahwa ambulans desa itu milik Desa Sukorejo, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
"Nanti camat harus melakukan pembinaan, agar tidak terulang kembali kejadian yang memalukan tersebut," tutur Indah.
2. Wakil Bupati Lumajang geram ambulans untuk mengangkut kambing

Dalam akun media sosialnya, Indah juga mengaku geram atas perilaku yang sudah mencoreng etika birokrasi tersebut.
"Memalukan, hari ini beredar foto ambulans desa membawa kambing, perilaku berpemerintahan yang menyimpang dan mencoreng etika. Peringatan untuk seluruh kepala desa agar tidak melakukan hal-hal seperti ini," tulis Indah akun Facebook-nya.
3. Perilaku tidak cerminkan pemerintah yang melayani

Indah menilai perilaku tersebut sudah tidak sesuai dengan jalannya pemerintahan dan menegaskan bahwa pemerintah adalah pelayanan masyarakat, sehingga dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik, bukan malah sebaliknya.
"Sesuai dengan visi misi bersama Bupati Lumajang Thoriqul Haq, saya akan terus melakukan upaya perbaikan pelayanan melalui reformasi birokrasi," kata Indah.
4. Tiap desa menerima satu ambulans di Lumajang

Indah menjelaskan pemberian mobil ambulans di setiap desa merupakan program satu desa satu ambulans, untuk mempercepat pelayanan kepada masyarakat yang sedang membutuhkan pertolongan kesehatan yang digagas mantan Bupati Sjahrazad Masdar.
"Program itu pernah mendapatkan apresiasi dari Kementerian Kesehatan RI, sehingga seharusnya dioptimalkan untuk kepentingan masyarakat," kata dia.