Gibran Cium Tangan Try Sutrisno Saat HUT ke-79 Bhayangkara

- Prabowo dan Gibran menyalami sejumlah tamu undangan yang hadir, seperti Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, istri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Sinta Wahid.
- Sebelum bersalaman, Prabowo memberikan hormat kepada Try Sutrisno. Setelah itu, Gibran juga membungkukkan badan, meraih tangan Try Sutrisno dan menciumnya.
- Nama Try Sutrisno dan Gibran sedang menjadi perbincangan. Pasalnya, Try Sutrisno merupakan salah satu pensiunan TNI yang ingin memakzulkan Gibran dari kursi RI-2.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menghadiri upacara peringatan HUT ke-79 Bhayangkara, di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025). Dalam acara tersebut, Prabowo dan Gibran datang bersamaan.
Saat baru tiba, Prabowo dan Gibran menyalami sejumlah tamu undangan yang hadir, seperti Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, istri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Sinta Wahid.
Selain itu, Prabowo dan Gibran menyalami Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno. Prabowo menyalami Try Sutrisno terlebih dulu.
Prabowo memberikan hormat sebelum menjabat tangan Try Sutrisno. Setelah itu, Gibran juga membungkukkan badan, meraih tangan Try Sutrisno dan menciumnya.
Selain Try Sutrisno, Gibran juga mencium tangan Wakil Presiden ke-13, Ma'ruf Amin. Prabowo, Gibran, dan tamu undangan pria terlihat kompak mengenakan setelan jas.
Sementara, tamu undangan perempuan nampak mengenakan kebaya, pakaian tradisional wanita Indonesia.
Nama Try Sutrisno dan Gibran sedang menjadi perbincangan. Pasalnya, Try Sutrisno merupakan salah satu pensiunan TNI yang ingin memakzulkan Gibran dari kursi RI-2.
1. Forum Purnawirawan TNI ingin Gibran tinggalkan kursi Wapres

Forum Purnawirawan TNI pada 17 April 2025 lalu berkumpul dalam acara silaturahmi Purnawirawan Prajurit TNI dengan Tokoh Masyarakat di area Kelapa Gading, Jakarta Utara. Di ujung acara itu dibacakan sikap para purnawirawan jenderal TNI yang diteken oleh 103 purnawirawan jenderal, 73 laksamana, 65 marsekal, dan 91 kolonel. Pernyataan tertulis itu berisi delapan poin, termasuk di dalamnya mengusulkan adanya pergantian Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Dokumen tertulis itu diteken oleh lima purnawirawan jenderal TNI yaitu Fachrul Razi, Tyasno Soedarto, Slamet Soebijanto, Hanafi Asnan dan Try Sutrisno. Publik terkejut ketika mantan wakil presiden Try Sutrisno juga ikut meneken pernyataan tertulis itu.
Di dalam pidatonya, Fachrul mengatakan sudah sempat meminta waktu bertemu Presiden Prabowo Subianto pada 11 Februari 2025. Ia juga mengaku sudah mengirimkan surat resmi ke Istana terkait poin-poin tuntutan kepada Prabowo.
"Tapi, sampai saat ini belum ditanggapi. Pertanyaannya apakah suratnya sudah sampai atau ada yang mencabut di dalam agar tidak sampai? Itu bukan urusan kita. Tapi, yang pasti sampai saat ini belum ada tanggapan," ujar mantan Menteri Agama pada 17 April 2025.
2. Fachrul Razi sebut Jokowi bersedia bantu memenangkan Prabowo demi Gibran semata

Lebih lanjut, di acara itu, Fachrul mempertanyakan sikap Prabowo yang dinilai selalu beranggapan telah berutang besar kepada Presiden ke-7 Joko "Jokowi" Widodo. Bahkan, di dalam HUT Partai Gerindra di Sentul, Prabowo mengatakan bisa menang pemilu 2024 lantaran dibantu mantan Wali Kota Solo tersebut. Padahal, dalam pandangan Fachrul, justru seharusnya yang merasa banyak berutang budi adalah Jokowi.
Apa ini bukan sebaliknya, Pak? Beliau bersedia membantu bapak untuk cawe-cawe menang bukan karena dia sayang bapak, bukan! Tapi, karena dia mau titip anaknya untuk jadi wakil presiden," ujar Fachrul.
Ia pun menilai keliru bila Prabowo malah meneriakkan 'hidup Jokowi' di forum HUT Partai Gerindra.
"Yang betul, Pak, yang betul Pak Jokowi mengumpulkan keluarganya lalu sama-sama berteriak 'hidup Prabowo, terima kasih Prabowo', bukan malah sebaliknya," katanya.
3. Profil masing-masing penanda tangan pernyataan forum purnawirawan TNI

Pernyataan tertulis forum purnawirawan TNI diteken oleh lima purnawirawan jenderal. Berikut profil singkat mereka:
Jenderal (Purn) Try Sutrisno
Try pernah menjabat sebagai wakil presiden pada periode 1993 hingga 1998. Sebelum menjadi Wakil Presiden, Try Sutrisno pernah ditunjuk Presiden ke-2 Soeharto sebagai Panglima ABRI untuk menggantikan L.B. Moerdani pada tahun 1988. Uniknya, Try pada 2017 lalu pernah memberikan dukungan bagi Jokowi untuk maju jadi presiden di periode kedua.Jenderal (Purn) Fachrul Razi
Fachrul merupakan Wakil Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada tahun 1998 hingga 2000. Namun Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) meminta penghapusan posisi Razi. Pada tahun 2000 ia dicopot dari jabatannya. Fachrul juga sempat diangkat menjadi Menteri Agama di periode pertama kepemimpinan Jokowi. Tetapi, ia di-reshuffle dan digantikan oleh Yaqut Cholil Qoumas pada tanggal 23 Desember 2020. Sementara, di pemilu 2024, Fachrul masuk ke dalam tim sukses paslon Anies Baswedan-Cak Imin.Slamet Soebijanto
Slamet merupakan Kepala Staf TNI Angkatan Laut dari 18 Februari 2005 hingga 7 November 2007. Ketika itu Indonesia masih dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono.Tyasno Sudarto
Tyasno pernah menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat pada periode tahun 1999 - 2000. Dia juga pernah menduduki posisi sebagai Pangdam IV/Diponegoro. Wiranto pernah pula mempromosikan Tyasno sebagai Kepala Badan Intelijen Strategis TNI dengan pangkat Letnan Jenderal. Ini bukan kali pertama Tyasno mendesak agar keluarga Solo dicopot. Sebelumnya, Tyasno pernah menuntut agar Jokowi dimakzulkan dari kursi presiden. Bersama 100 tokoh lainnya, Tyasno meneken petisi '100 Penegak Daulat Makzulkan Jokowi' pada 2023 lalu.
Hanafie Asnan
Hanafie pernah menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) periode 1998 hingga 2002. Ia pernah meraih penghargaan Bintang Mahaputera Adipradana pada tahun 1999 lalu.