Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gubernur DKI Minta PAM Jaya Tingkatkan Kualitas Air di Jakarta

Gubernur Pramono meninjau IPA Mookervart di Daan Mogot, Jakarta Barat, pada Jumat, 9 Mei 2025 (jakarta.go.id)
Gubernur Pramono meninjau IPA Mookervart di Daan Mogot, Jakarta Barat, pada Jumat, 9 Mei 2025 (jakarta.go.id)
Intinya sih...
  • Gubernur DKI Jakarta meminta PAM Jaya meningkatkan cakupan layanan air bersih hingga 100 persen di Jakarta
  • IPA Mookervart menggunakan teknologi MBBR, ultrafiltration, dan RO untuk menghasilkan air bersih berkualitas tinggi dengan kapasitas produksi 10 liter per detik

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meminta PAM Jaya meningkatkan cakupan layanan air bersih hingga 100 persen di Jakarta dengan inovasi yang sudah dilakukan 

Hal itu disampaikan Pramono saat meninjau Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mookervart yang berlokasi di Jalan Masjid Hasyim Asyhari, Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Jumat (9/5/2025).

"Dari air yang gelap dan hitam dari waduk itu, kemudian diproses di atas hingga akhirnya benar-benar bisa diminum. Saya meminta kepada Pak Dirut agar cakupan air bersih di Jakarta terus ditingkatkan dengan cara-cara seperti ini, khususnya di kawasan padat penduduk,” kata Gubernur Pramono, dilansir dari keterangan tertulis, Sabtu (10/5/2025).

1. Teknologi MBBR dan RO hasilkan air bersih berkualitas

Potret IPA Mookervart di Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat (jakarta.go.id)
Potret IPA Mookervart di Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat (jakarta.go.id)

IPA Mookervart menggunakan teknologi Moving Bed Bio Reactor (MBBR) yang dapat mengolah polutan organik dan amonia dengan bantuan organisme yang tumbuh pada suatu media.

Air baku yang dihasilkan diolah melalui proses ultrafiltration menggunakan membran guna memisahkan partikel seperti debu, bakteri, hingga virus. Sementara itu, untuk memisahkan garam dan sisa polutan lain digunakan teknologi reserve osmosis (RO) yang menghasilkan air bersih berkualitas tinggi. 

2. IPA Mookervart hadirkan air bersih siap minum sesuai standar Permenkes

Inovasi teknologi yang dihadirkan PAM Jaya untuk mengolah air baku menjadi air perpipaan berstandar air minum sudah sesuai dengan Permenkes No. 2 Tahun 2003 (jakarta.go.id)
Inovasi teknologi yang dihadirkan PAM Jaya untuk mengolah air baku menjadi air perpipaan berstandar air minum sudah sesuai dengan Permenkes No. 2 Tahun 2003 (jakarta.go.id)

Gubernur Pramono mengatakan, inovasi teknologi yang dihadirkan PAM Jaya untuk mengolah air baku menjadi air perpipaan berstandar air minum sudah sesuai dengan Permenkes Nomor 2 Tahun 2003.

Adapun kapasitas produksi air yang dihasilkan IPA Mookervart mencapai 10 liter per detik. Dia juga berharap IPA Mookervart dapat bermanfaat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih setiap harinya. 

“Saya minta kepada Pak Dirut agar melakukan perbaikan-perbaikan. Karena air ini sangat strategis, maka diharapkan pada 2029 cakupan air bersih di Jakarta bisa 100 persen terpenuhi. Semoga PAM JAYA dapat terus berinovasi mewujudkan komitmennya dalam melayani warga Jakarta demi kualitas hidup yang lebih baik,” kata Pramono.

3. IPA Mookervart salurkan air bersih ke rusun-rusun di Jakarta Barat

Potret inovasi teknologi PAM Jaya, IPA Mookervart untuk menyediakan air bersih siap minum (jakarta.go.id)
Potret inovasi teknologi PAM Jaya, IPA Mookervart untuk menyediakan air bersih siap minum (jakarta.go.id)

Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, mengatakan, IPA Mookervart telah menyalurkan air perpipaan untuk masyarakat Jakarta, terutama di wilayah Rusun Pesakih Daan Mogot, Rusun Pulau Intan, dan Rusun Hutama Karya.

“Jadi ini sudah meng-over beberapa sambungan rumah masyarakat di sekitarnya, termasuk rusun dan apartemen. Karena memang ini terkoneksi dengan saluran air di Pejompongan untuk memperkuat proses air baku, sehingga proses filtrasi di WTP (Water Treatment Plant) bisa lebih stabil,” ujar Arief. 

Ia menambahkan, untuk wilayah yang jauh dari pompa tekan (booster pump), penyaluran dilakukan melalui metode bottom up dengan cara mendatangi rumah warga yang berada di area rendah (low supply), lalu dibangun WTP komunal untuk menyalurkan air bersih. 

“Tentu diperlukan keterlibatan masyarakat agar akses air bersih dapat terus menjangkau seluruh wilayah. Untuk itu, kami berharap melalui upaya ini, ketahanan air di Jakarta dapat terus meningkat,” kata Arief.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us