Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Klaster Keluarga di Bogor sampai 35 Orang, Bima Arya Khawatirkan Warga

(Wali Kota Bogor Bima Arya) IDN Times/Margith Juita Damanik
(Wali Kota Bogor Bima Arya) IDN Times/Margith Juita Damanik

Jakarta, IDN Times - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengungkapkan saat ini, ada 34 keluarga yang menjadi klaster COVID-19 dengan jumlah anggota yang terkonfirmasi positif adalah 139 orang. Kondisi tersebut dinilainya kian mengkhawatirkan.

"Sebanyak 34 keluarga itu berpotensi menularkan COVID-19 di lingkungannya. Apalagi, dalam kultur masyarakat kita, antartetangga saling bersilaturahmi dan mengunjungi, sehingga terjadi kontak erat," kata Bima seperti dikutip dari Antara, Jumat (21/8/2020).

1. Dari 34 klaster, ada klaster keluarga dengan jumlah kasus yang besar

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Dari 34 klaster keluarga tersebut, lanjut Bima, ada satu klaster keluarga yang sangat besar yakni klaster keluarga di Kelurahan Kecamatan Bogor Barat. Dirinya khawatir akan adanya penularan COVID-19 di lingkungan keluarga dan pemukiman di Kota Bogor, karena munculnya klaster keluarga yang semakin dominan.

"Karena jumlah warga yang terkonfirmasi positif sudah 35 orang," ucap dia.

2. Terjadi tren pergeseran penularan COVID-19

twitter.com/hendi_setiadi
twitter.com/hendi_setiadi

Bima menjelaskan, peningkatan COVID-19 dari klaster keluarga ini menunjukkan adanya pergeseran tren dari penularan "imported case" atau dari aktivitas warga Kota Bogor yang ke luar kota, menjadi "local case" yakni penularan di lingkungan pemukiman dan keluarga.

Menurut dia, peningkatan klaster keluarga ini juga dipicu oleh kesadaran warga yang kian menurun setelah adanya pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Untuk mengatasi hal tersebut di lingkungan keluarga, dirinya mengingatkan kepada warga agar membangun disiplin dan kesadaran yang tinggi dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Kampanye tiga langkah protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, sudah tidak cukup. Warga harus diberikan edukasi soal disiplin dan pola hidup sehat," ujarnya.

3. Perkotaan Bogor dan Forkopimda terus sosialisasikan protokol kesehatan

Wali Kota Bogor, Bima Arya kembali bertugas (Instagram/@bimaaryasugiarto)
Wali Kota Bogor, Bima Arya kembali bertugas (Instagram/@bimaaryasugiarto)

Pemerintah Kota Bogor bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan kampanye masif protokol kesehatan melalui program "Gebrak Masker" dan "Bogor Bermasker". Mereka membentuk tim dan melakukan kampanye masif di seluruh wilayah Kota Bogor sampai ke tingkat rukun warga dan rukun tetangga (RW dan RT).

Ada sekitar 2.000 relawan yang sebelumnya telah dibentuk menjadi tim Detektif (deteksi aktif) COVID-19 yang beranggotakan aparat wilayah di kantor Kecamatan, Polsek, Koramil, Puskesmas, sampai ke kelurahan, dan RW Siaga di seluruh wilayah Kota Bogor.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us