Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Harga Melambung, Bulog Jatim Siapkan 3 Ton Beras untuk Operasi Pasar

ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Surabaya, IDN Times - Wacana impor beras sebanyak 500.000 ton oleh pemerintah membuat harga beras di daerah melambung naik. Di pasar Wonokromo Surabaya, harga beras kualitas medium dipatok sebesar Rp 11 ribu hingga 12 ribu per kilogramnya.

Merespons hal itu, Bulog Divisi Regional V bersama Satgas Pangan Polda Jatim dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melakukan operasi pasar. "Saat ini kami siapkan tiga ton yang sudah didistribusikan. Namun, jika ada kebutuhan lebih akan kita siapkan," ujar Wakil Kepala Divisi Regional Bulog Jatim, Cecep Panji Nanda, Selasa (16/1). 

1. Siapkan 15 kios penyalur resmi

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20180112/antarafoto-stok-beras-medium-buloq-120118-rmd-8fcb0a342231d8abc3e42259e353f7fc.jpg

Sejumlah 15 lapak pedagang di pasar Wonokromo telah ditunjuk oleh Bulog sebagai penyalur resmi bagi tiga ribu ton beras suplai. Dengan demikian harapannya beras tersebut dapat disalurkan secara merata. "Jadi minimal Bulog minimal harus menyediakan 50% dari total jumlah kios yang ada," ujar Cecep. 

2. Dipatok di kisaran harga Rp 9 ribu

Default Image IDN
Default Image IDN

Dalam operasi pasar tersebut Bulog mematok beras dengan harga Rp 9.400 per kilogramnya. Harga tersebut jauh di bawah harga pasar yang mencapai Rp 11 ribu hingga Rp 12 ribu per kilogramnya. "Jadi kita menyalurkan beras medium dengan harga ditetapkan Rp 9.350 namun disepakati Rp 9.340," kata Cecep.

3. Aman hingga enam bulan ke depan

Default Image IDN
Default Image IDN

Menurut Cecep, stok Bulog Divre Jatim dipastikan aman hingga enam bulan ke depan. Bahkan kini, pihaknya telah bersiap untuk mengambil panen ulang dari petani. "Stok Bulog sangat aman sekali. Bahkan, hingga enam bulan ke depan kita siap," kata Cecep. 

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Daerah Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPD KPPU) Surabaya, Dendy Rakhmat S mengatakan kenaikan harga beras kali ini bersamaan dengan turunnya masa panen, sehingga pasokannya menjadi berkurang. 

"Makanya langkah Bulog kita harapkan jadi penyeimbang. Ini menjadi langkah positif untuk mengimbangi naiknya harga," kata Dendy.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rudy Bastam
EditorRudy Bastam
Follow Us