Oleh - Oleh Jokowi Untuk Indonesia Dari Pertemuan KTT Perubahan Iklim COP21

COP (Conference of Parties) sebuah pertemuan tahunan sebagai kerangka kerja PBB terkait perubahan iklim. Dalam pertemuan ini ada sebanyak 195 negara yang tergabung. Presiden RI Jokowi juga turut hadir dalam acara COP21 yang diadakan di Paris beberapa waktu lalu. Pertemuan ini bertujuan untuk membuat semua negara mengadopsi perjanjian yang mengikat secara hukum untuk mengurangi emisi karbon di kancah global. Serta menjaga pemanasan global tetap di batas 2 derajat. Selain membahas mengenai komitmen mengenai gas rumah kaca, konferensi ini juga membahas mengenai aspek keuangan.

Dalam pertemuan tersebut, presiden Jokowi juga berpidato dihadapan semua anggota konferensi. Isi dari pidato tersebut antara lain adalah komitmen Indonesia untuk menurunkan jumlah emisi sebesar 29 persen. Penurunan emisi tersebut dilakukan dengan beberapa langkah, antara lain dengan peningkatan penggunaan sumber energi terbarukan hingga 23 persen, penerapan one map policy, dan mengatasi masalah perikanan illegal dan keanekaragaman hayati laut yang ada di Indonesia.

Jokowi juga ingin agar semua pihak memberikan kontribusi yang terbaik dalam aksi mitigasi dan adaptasi, terutama bagi negara-negara maju. Dia ingin agar semua pihak bisa menjadi solusi untuk menjadikan bumi ini sebagai tempat yang nyaman dan aman bagi generasi selanjutnya. Sehingga kehidupan pun bisa menjadi lebih sejahtera.
Hasil pertemuan Presiden dengan sejumlah Kepala Negara dalam KTT Perubahan Iklim COP21.
Di sela-sela pembukaan KTT Perubahan Iklim COP21, Presiden Jokowi melakukan pertemuan informal dengan sepuluh negara, yaitu Iran, Vietnam, Kolombia, Filipina, Chile, Papua Nugini, Serbia, Belanda, Madagaskar dan Jepang. Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menjabarkan hasil pertemuan antara Presiden Jokowi dan sejumlah Menteri Luar Negeri tersebut.
Vietnam.

Dalam pertemuan dengan Presiden Vietnam, Jokowi berbicara banyak mengenai investasi dan perdagangan. Karena banyak sekali investor asal Indonesia yang berada di Vietnam untuk melakukan kerjasama. Selain itu, Presiden Jokowi juga akan berkunjung ke Vietnam tahun depan untuk membicarakan lebih lanjut mengenai hal ini.
Iran.

Sementara itu, pertemuan antara Jokowi dengan Wakil Presiden Iran membicarakan mengenai penguatan kerjasama dalam hal energi. Nantinya Menteri Energi, dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia akan berkunjung ke Teheran untuk membahas mengenai upaya penguatan kerjasama tersebut, baik dalam bidang gas maupun minyak.
Filipina.

Dalam pertemuannya dengan Presiden Filipina, Jokowi membicarakan mengenai ketentuan APEC Filipina yang berhasil terselesaikan dengan baik. Hal tersebut berkat partisipasi yang aktif dari pemerintah Indonesia dalam pertemuan APEC yang diadakan beberapa waktu lalu.
Kolombia.

Presiden Kolombia menyampaikan terima kasihnya kepada Indonesia atas kerjasama dan resolusi yang positif pascakonflik. Mereka sangat mengapresiasi Indonesia atas kerjasamanya tersebut. Tim dari Kolombia nantinya akan ke Indonesia pada tanggal 7 sampai 12 Desember untuk membicarakan mengenai post-conflict tersebut.
Papua Nugini.

Pertemuan dengan Papua Nugini, Jokowi berbicara banyak hal mengenai penguatan ekonomi antara dua negara. Disamping itu juga penguatan atas batasan wilayahnya masing-masing. Indonesia dan Papua Nugini juga akan bekerjasama dalam hal infrastruktur misalnya mengenai pengadaan listrik dan lain sebagainya.
Peru.

Dalam pertemuan dengan presiden Peru, Indonesia membahas mengenai ketentuan APEC 2016. Keduanya juga berbicara banyak hal mengenai masalah development goods dan lain-lain.
Chile.

Chile dan Indonesia akan segera menyelesaikan isu mengenai free trade agreement. Indonesia dan Chile akan terus melakukan negosiasi terus menerus terkait masalah tersebut. Presiden Chile juga rencananya akan berkunjung ke Indonesia tahun depan.
Belanda.

Kepala Pemerintahan Belanda berbicara dengan Jokowi mengenai kerja sama dalam hal NCICD (National Integrated Coastal Development ) atau Giant Sea Wall.
Serbia.

Hubungan Indonesia dan Serbia memang sudah cukup kuat sejak lama. Jokowi berbicara dengan Kepala Pemerintahan Serbia mengenai hubungan perdagangan dan juga investasi, terutama investasi mie instan dan pengembangan jamur di negara tersebut.
Jepang.

Perdana Menteri Jepang juga bertemu dengan Presiden Jokowi untuk mengungkapkan apresiasinya kepada pemerintah Indonesia karena telah menerima rombongan 1.100 pengusaha dan politisi dari negeri sakura tersebut. Ini juga adalah kunjungan delegasi terbesar yang dikirim oleh Jepang ke Indonesia. Kedepannya nanti diharapkan hubungan Jepang dan Indonesia bisa semakin kuat.
Norwegia.

Sementara itu, pertemuan dengan negara Norwegia membicarakan banyak hal mengenai komitmen kerjasama global dalam hal pendidikan. Presiden Indonesia dan Perdana Menteri Norwegia akan bekerjasama terkait pembiayaan pendidikan dan juga mengatasi masalah pendidikan yang terjadi di dunia saat ini.