HUT ke-79 RI, Sekolah Al-Fazza Depok Gelar Aksi Solidaritas Palestina

Depok, IDN Times - Budaya saling mengasihi dan mencintai kepada sesama perlu ditanamkan kepada anak-anak sejak dini. Begitu juga yang dilakukan di lingkungan sekolah alam Al-Fazza Kota Depok, Jawa Barat.
Dalam rangka memperingati HUT ke-79 RI, sekolah alam Al-Fazza tak hanya menggelar kegiatan dan perlombaan untuk memperingati kemerdekaan RI, tetapi juga mengadakan acara solidaritas untuk Palestina yang bertema "One Day For Palestine".
1. Menggugah kepedulian dan memotivasi anak-anak untuk perjuangan pembebasan Palestina

Ketua Yayasan Taman Ilmu Bestari yang menaungi Sekolah Alam Al Fazza, Asri Ismayati Sunarya mengatakan, acara One Day for Palestine! yang digelar pada 19 Agustus 2024 tersebut, tidak hanya bertujuan untuk menggalang donasi, namun juga sebagai edukasi dan berbagi informasi terkini mengenai kondisi bangsa Palestina.
“Semoga kegiatan One Day for Palestine ini mampu menggugah kepedulian anak-anak dan memotivasi mereka untuk tumbuh menjadi garda terdepan, dalam perjuangan pembebasan Palestina,” ujar Asri.
Ira Ayu Sasmita selaku ketua pelaksana kegiatan One Day for Palestine berharap, acara ini bisa menginspirasi masyarakat Indonesia, khususnya Sekolah Alam Al-Fazza untuk terus mengulurkan tangan pada rakyat Palestina.
"Acara ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua untuk selalu bersyukur atas nikmat yang Allah berikan dan memanfaatkan setiap kesempatan untuk membantu sesama,” ujarnya.
2. Berbagi pengalaman bersama Bang Onim

Aksi solidaritas Palestina ini diisi dengan acara sharing tentang kondisi terkini bangsa Palestina bersama Abdillah Onim atau Bang Onim dan istrinya, Ibu Raja, yang merupakan warga Palestina.
Diketahui, Bang Onim adalah salah satu dari sekian relawan kemanusiaan Indonesia di Gaza, dan telah tinggal di Palestina selama 14 tahun.
Dalam kegiatan ini, Bang Onim menyampaikan, korban kekejaman Israel pada bangsa Palestina tidak hanya pada orang dewasa, tetapi juga anak-anak.
"Korban kekejaman Israel bukan hanya orang-orang dewasa, tapi juga anak-anak," ujar dia, di hadapan ratusan anak-anak.
"Di Gaza, kami bukan hanya kekurangan makanan, tapi juga pakaian, bahkan air bersih. Krisis yang kami alami bukan dimulai dari 7 Oktober 2023, tapi jauh sebelum itu, serangan Israel sudah banyak menyasar para nelayan dan masyarakat sipil Palestina,” sambung Bang Onim.
Sementara, ibu Raja yang berasal dari Palestina mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada anak-anak di Indonesia, khususnya Sekolah Alam Al Fazza, Salam AID, Cinta Qur’an dan Nusantara Palestine Community (NPC) yang telah menyelenggarakan kegiatan One Day fot Palestine untuk mendukung dan menguatkan bangsa Palestina.
3. Al Fazza berhasil kumpulkan dana Rp18 juta

Kegiatan One Day fot Palestine ditutup dengan penyerahan donasi dari orang tua dan wali murid Sekolah Alam Al-Fazza kepada Salam AID. Kegiatan yang merupakan hasil kerja sama antara Salam AID dengan Sekolah Alam Al Fazza berhasil mengumpulkan dana Rp18,4 juta.
Salam AID merupakan sebuah NGO dari Yayasan Jaringan Sekolah Alam Nasional (JSAN). Sedangkan, JSAN merupakan sebuah organisasi yang menaungi seluruh sekolah alam di Indonesia.
Seperti diketahui, bangsa Palestina, terutama warga Gaza sedang mengalami genosida atau pembunuhan besar-besaran yang dilakukan Israel.
Konflik panjang yang terjadi sejak 1948 antara Israel dengan Palestina setidaknya telah menelan korban jutaan jiwa. Bahkan, dalam delapan bulan agresinya, pada Juni 2024, Kementerian Kesehatan di Gaza mencatat jumlah korban tewas akibat kebiadaban Israel telah mencapai 37.232.
4. Indonesia berutang untuk kemerdekaan Palestina

Diketahui, Indonesia punya utang kemerdekaan Palestina. Karena itu, Indonesia terus berusaha memperjuangkan kemerdekaan Palestina di berbagai forum dunia.
Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, dalam acara Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri 2024. Dalam acara tersebut, Menlu Retno buka-bukaan soal utang Indonesia pada Palestina.
"Gedung ini mengingatkan adanya satu utang kita yang belum terbayar, yaitu kemerdekaan Palestina," kata Retno di Museum Konferensi Asia Afrika, Bandung, Senin, 8 Januari 2024.
Retno menyebut 2023 merupakan tahun yang sangat buruk bagi bangsa Palestina. Lebih dari 21 ribu orang tewas di Gaza akibat serangan Israel sejak 7 Oktober. Sebanyak 70 persen di antaranya adalah anak-anak dan perempuan. Karena itu, Indonesia akan terus berjuang memerdekakan Palestina.