Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

IDI: 751 Dokter Meninggal akibat COVID-19 Selama Pandemik

Dua orang tenaga kesehatan beristirahat sejenak saat menunggu pasien di ruang isolasi COVID-19 Rumah Sakit Umum (RSU) Dadi Keluarga, Kabupetan Ciamis, Jawa Barat, Senin (14/6/2021). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi.

Jakarta, IDN Times - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat sebanyak 751 dokter meninggal dunia karena COVID-19, selama pandemik berlangsung dua tahun lebih.

"Tenaga medis yang terlibat (penanganan COVID-19) banyak sekali, di Wisma Atlet teman-teman emergency lebih dari tiga ribu orang, yang lain di masing-masing wilayah," kata Ketua Pengurus Besar IDI Daeng M Faqih dikutip ANTARA, Kamis (17/3/2022).

1. Monumen Pengabdian Dokter Indonesia untuk kenang jasa dokter yang meninggal dunia

IDI berduka genap 100 dokter meninggal (Instagram.com/ikatandokterindonesia)

Daeng mengatakan, IDI membuat Monumen Pengabdian Dokter Indonesia di halaman Rumah Besar IDI, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, untuk mengenang jasa para dokter yang meninggal dunia saat bertugas selama pandemik COVID-19.

"Maksud monumen ini untuk mengapresiasi, ucapan kepada para pejuang dokter COVID-19, kita ingin mengabadikan semangat, spirit mereka, supaya bisa mengilhami dokter kita agar tetap ingat mengabdi kepada masyarakat," katanya.

2. Buku pedoman cegah angka kematian dokter

Tenaga kesehatan membantu seorang pasien COVID-19 usai pelaksanaan shalat Idul Fitri di halaman Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/5/2021). ANTARA FOTO/Moch Asim

Pengurus Besar IDI antara lain membuat pedoman keamanan dalam penyelenggaraan pelayanan pasien, untuk menekan angka kematian dokter pada masa pandemik.

"Upaya pencegahannya itu sudah kita lakukan, pertama membuat pedoman bagi para dokter," kata Daeng.

Buku pedoman itu, Daeng menjelaskan, memuat informasi mengenai pencegahan penularan virus corona serta panduan penanganan pasien COVID-19.

3. Angka kematian dokter berkurang saat gelombang Omicron

ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Daeng mengatakan, Satuan Tugas Pengurus Besar IDI berkoordinasi dengan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan alat pelindung diri bagi dokter yang bertugas, serta mengupayakan tenaga kesehatan diprioritaskan dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

Daeng menyebut langkah-langkah yang dijalankan sudah dapat menurunkan angka kematian akibat COVID-19 di kalangan dokter dan tenaga kesehatan.

"Buktinya (pada masa penularan) Omicron ini angka kematian dokter berkurang," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
Dini Suciatiningrum
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us