Ini 8 Pasar Tradisional di DKI Jakarta yang Kena Kasus COVID-19
Jakarta, IDN Times - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) merilis data kasus COVID-19 yang ditemukan di sejumlah pasar tradisional di Indonesia. DKI Jakarta menjadi salah satu wilayah yang mengalami kasus penyebaran virus corona di area pasar tradisional.
"Fenomena temuan kasus positif COVID-19 di Pasar tradisional patut mendapat perhatian serius berbagai pihak khususnya pemerintah," kata Dewan Pimpinan Pusat IKAPPI Dimas Hermadiyansyah melalui keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Sabtu (13/6).
Total, ada enam pasar di Jakarta yang tercatat menjadi tempat kasus penyebaran COVID-19. Berikut rinciannya:
1. Daftar pasar di DKI Jakarta yang memiliki kasus COVID-19
Berikut data yang diterima IDN Times pada Sabtu (13/6) terkait jumlah kasus COVID-19 di pasar tradisional di Jakarta.
- Jakarta Pusat
- Pasar Serdang, Kemayoran 9 orang positif
- Pasar Rawa Kerbau, Cempaka Putih 14 orang positif
Jakarta Timur
- Pasar Induk Kramat Jati 5 orang positif
- Pasar Mester, Jatinegara 1 orang positif dan 1 meninggal
- Pasar Perumnas Klender 18 orang positif
- Pasar Obor, Cijantung 1 positif- Jakarta Selatan
- Pasar Kedip, Kebayoran Lama 2 orang positif - Jakarta Utara
- Pasar Lontar, Koja 1 orang positif
2. Total ada 529 kasus positif COVID-19 dari pasar tradisional
DPP IKAPPI hingga saat ini telah mencatat adanya 529 kasus positif COVID-19 di area pasar tradisional. Tambahan kasus yang baru saja diterima adalah 19 kasus baru di Pasar Kebun Semai Sekip, Palembang.
"Jadi Total kami mencatat per hari ini positif COVID-19 di Pasar sebanyak 529 orang dan yang meninggal sebanyak 29 orang," kata Dimas.
3. Pasar dengan aktivitas yang padat harus jadi perhatian pemerintah
DPP IKAPPI juga menjelaskan bahwa saat ini, terdapat 13.450 pasar tradisional di seluruh Indonesia. Dari jumlah pasar tersebut ada 12,3 juta pedagang, belum termasuk para pemasok barang, PKL, kuli panggul, serta jaringan rantai lainnya di pasar tradisional.
"Mengingat besarnya populasi manusia yang begitu besar menggunakan pasar sebagai sarana menggantungkan hidup, sudah semestinya pasar adalah sebagai sasaran untuk diselamatkan dari penyebaran COVID-19," ujar Dimas.
