Kapolres Jaksel Bungkam Soal Ambulans Swasta Pengangkut Brigadir J 

Polres Jaksel menghubungi ambulans untuk evakuasi Brigadir J

Jakarta, IDN Times - Kapolres Metro Jakarta Selatan (Jaksel), Kombes Pol Budhi Herdi Susianto memilih bungkam soal ambulans swasta yang digunakan untuk mengevakuasi Brigadir J dari rumah dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo di Perumahan Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

IDN Times telah berusaha menghubungi Herdi dengan dua kali telepon seluler dan dua kali panggilan Whats App, namun ia menolak panggilan tersebut. Terakhir, IDN Times mengirimkan pesan dan meminta agar menjawab sebelum pukul 14.00 WIB, namun ia hanya membaca pesan yang dikirimkan pukul 11.22 WIB.

1. Kesakisan sopir ambulans swasta evakuasi jenazah Brigadir J

Kapolres Jaksel Bungkam Soal Ambulans Swasta Pengangkut Brigadir J Kompleks Polri Duren Tiga (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Sopir ambulans swasta, ASR (20) mengaku jika ia menjemput jenazah diduga Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo, Perumahan Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022) malam.

Saat itu, ia dihubungi nomor tak dikenal yang memintanya untuk mengevakuasi jasad. ASR kemudian bergegas meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP) seorang diri.

Sesampainya di lokasi, ia melihat banyak polisi berjaga di rumah dua lantai itu.

“Saya langsung masuk, langsung saya disuruh bantu evakuasi, memang (jenazah Brigadir J) posisinya di depan tangga,” kata ASR kepada IDN Times, Jumat (15/7/2022) malam.

Kondisi saat itu, kata dia, penyidik baru saja selesai melakukan olah TKP. ASR pun diminta untuk mengevakuasi jenazah Brigadir J ke RS Polri. Tak banyak bertanya, dia langsung mengenakan sarung tangan latex dan hazmat untuk menangani jenazah Brigadir J.

Ia dibantu petugas mengangkat jenazah sopir istri Ferdy Sambo itu dari lantai yang posisinya telentang berlumuran darah. Saat itu, kata dia, Brigadir J yang sudah tak bernyawa tampak mengenakan kaus dan memakai celana Levis.

ASR mengaku tak melihat detail jenazah, baik itu luka, bekas peluru, ataupun barang bukti. Seingatnya, tak ada pistol atau benda tajam di sekitar jenazah.

“Langsung masukin ke kantong jenazah, langsung ke mobil saya, dan langsung ke RS Polri,” ujar ASR.

Selama perjalanan, ia dikawal oleh banyak anggota polisi yang menggunakan mobil Provos. Sesampainya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, ia menurunkan jenazah tersebut dibantu oleh petugas forensik.

Jenazah pun selesai dievakuasi. Namun rupanya ia tak diperbolehkan pulang terlebih dahulu. ASR mengaku diminta menunggu dengan suguhan rokok dan kopi hitam di depan ruang forensik.

“Langsung saya diminta identitas, saya kasih, KTP, SIM dan ID card, dan mobil saya difoto depan dan samping. Mau Subuh, saya baru boleh pulang,” kata ASR.

ASR tak mengetahui jika yang ia angkut adalah Brigadir J. Namun, ia membenarkan bahwa dirinya menjemput jenazah di rumah dua lantai nomor 46, yang belakangan tersebar di media.

“Iya rumahnya itu,” kata ASR mengakhiri percakapan.

Baca Juga: [EKSKLUSIF] Kesaksian Sopir Ambulans, Evakuasi Brigadir J dari TKP

Baca Juga: Sopir Ambulans: Rumah Ferdy Sambo Ramai saat Evakuasi Jasad Brigadir J

2. Polisi akui panggil ambulans untuk evakuasi Jenazah Brigadir J

Kapolres Jaksel Bungkam Soal Ambulans Swasta Pengangkut Brigadir J Suasana rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (15/7/2022). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Polres Metro Jakarta Selatan telah merilis hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) peristiwa baku tembak antar polisi di rumah dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo, Selasa (12/7/2022).

Kapolres Jaksel, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menjelaskan, awalnya Polres Jaksel mendapat laporan langsung dari Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo soal peristiwa tersebut pada Jumat (8/7/2022) pukul 17.00 WIB.

Laporan tersebut langsung direspons Polres Jaksel dengan mengecek dan melakukan olah TKP yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ridwan Soplanit. 

“Dari situ, kemudian kami lakukan prosedural, menghubungi tim Inafis dan tim identifikasi datang dan melakukan olah TKP bersama, dan kami juga hubungi Palang Hitam (ambulans) untuk nantinya membawa jenazah tersebut ke RS untuk dilakukan autopsi,” kata Budhi.

Dari hasil olah TKP pertama, Kapolres Jaksel, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengatakan, pihaknya pertama kali menemukan jasad Brigadir J sudah tergeletak berlumuran darah, bukan di depan kamar tempat istri Kadiv Propam istirahat.

“Saat kita laksanakan olah TKP, kami menemukan seorang yang sudah tergeletak dengan berlumuran darah berada di dekat tangga naik ke atas, tepatnya arah masuk kamar mandi yang ada di bawah tangga,” kata Budhi.

3. Ketua RT mengaku tak melihat proses evakuasi

Kapolres Jaksel Bungkam Soal Ambulans Swasta Pengangkut Brigadir J Seno Sukarto, Ketua RT 05 RW 01, di rumah singgah Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo. (IDN Times/Uji Sukma Medianti)

Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto, Ketua RT di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, mengaku tidak mengetahui proses evakuasi jenazah Brigadir J. Ia dan berdasarkan kesaksian warga setempat, menyebut tak nampak ambulans yang membawa jenazah Brigadir J pasca kejadian berdarah pada Jumat (8/7/2022) itu.

"Saya juga tanya ke satpam, ada ambulans ke sini gak? (Satpam mengatakan) gak nampak. Saya gak tahu (jenazahnya) diangkut pakai apa," terang Seno.

Proses pengangkutan jenazah yang seharusnya terekam CCTV juga tak dapat dilihat lantaran decoder pada pos pengamanan komplek sudah diganti.

Seno hingga saat ini tidak mengetahui apa alasan pihak keamanan mengganti decoder perumahan yang dihuni anggota polisi tersebut.

"Saya tanya sama satpam ya dia gak tahu (kenapa) alatnya diganti. CCTV komplek sini semua (kontrolnya) ada di pos," terangnya.

Sebagai informasi, lokasi pos keamanan yang ada di Komplek Polri Duren Tiga jaraknya hanya sekitar 100 meter dari kediaman Irjen Pol Ferdy Sambo. Rumah Ferdy Sambo pun dapat dilihat dari pos keamanan.

Seno yang juga Purnawirawan Jenderal Polisi bintang dua ini menyayangkan, kejadian berdarah di rumah juniornya itu tak sampai ke telinganya secara langsung.

"Terus terang saya kesal. Saya nih dianggap apa sih? Saya ini jenderal lho! Meskipun (sekarang) ketua RT. Terang-terangan, sama sekali tidak ada laporan," ujar dia.

Sebelumnya, Seno juga mengatakan, pihaknya memang mendengar ada suara letusan dari komplek kediamannya di hari yang mencekam tersebut.

Namun, suara letusan itu tak terlalu menarik perhatiannya sebab ia menyangka hanya letusan petasan biasa.

"Suara (seperti) petasan itu memang biasa terdengar di sini," ucapnya.

Baca Juga: Ketua RT Sebut CCTV di Kompleks Kadiv Ferdy Sambo Diganti Decoder-nya

Baca Juga: Polisi Cek CCTV di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Ada Apa?

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya