Isu Sirekap Dimanipulasi Paslon Tertentu, Ini Tanggapan Ahli KPU

Jakarta, IDN Times - Ahli yang dihadirkan KPU sebagai pihak Termohon dalam sidang sengketa Pilpres 2024, Marsudi Wahyu Kisworo menanggapi tudingan Sirekap dimanipulasi paslon tertentu.
Guru Besar Ilmu Komputer Indonesia itu menegaskan, angka dalam Sirekap terus berubah karena ada penambahan dan koreksi data. Namun, kondisi itu dialami ketiga paslon. Sehingga, tudingan Sirekap dimanipulasi untuk menguntungkan salah satu paslon tak berdasar.
“Kemudian, ada angka yang nambah terus, capture saya tanggal 22 Februari itu, tiga-tiganya mengalami kok, jadi tidak bisa kita tuduh hanya satu saja yang bertambah,” kata Marsudi di Sidang MK, Jakarta Pusat, Rabu (3/4/2024).
“Tapi karena kalau saya fair-fair saja, saya tunjukkan bahwa tiga-tiganya ada yang naik ada yang turun,” sambung dia.
Marsudi menyebut, hal tersebut bisa dibandingkan pula dengan hasil quick count dari lembaga pemantau lain.
Oleh sebabnya, dia memastikan anomali data sudah tak ditemukan lagi pada saat KPU menetapkan hasil Pemilu 2024. KPU sendiri sudah melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang, bahkan kegiatan itu diawasi langsung para saksi peserta pemilu.
“Tidak bisa kita mengatakan bahwa data Sirekap tidak divalidasi, memang di awal-awal tidak divalidasi makanya jadi ribut,” beber dia.
“Jadi selesai Pleno dibalikkan kembali ke Sirekap sehingga data Sirekap akan paralel dengan pleno. Dengan demikian data Sirekap tidak bisa dipakai utk mempengaruhi data yang manualnya,” kata Marsudi.
Sebelumnya, Anggota Tim Hukum Anies-Muhaimin, Refly Harun melontarkan pertanyaan kepada Marsudi kenapa jumlah suara sah dengan suara paslon bisa berbeda sangat jauh.