Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jenderal Andika Bakal Kejar KKB yang Tewaskan 3 Prajurit TNI di Papua

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa saat berada di Papua (www.instagram.com/@tni_angkatan_darat)

Jakarta, IDN Times - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menegaskan pihaknya akan terus memburu anggota (Kelompok Kriminal Bersenjata) yang telah menewaskan tiga prajurit TNI di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, pada 27 Januari 2022. Total, sudah ada lima prajurit TNI yang gugur di Papua di awal 2022. Andika pun menyempatkan diri untuk melayat dan mendoakan secara langsung di hadapan tiga jenazah prajurit TNI.

"Saya memang datang untuk melihat dan melayat tiga anggota saya yang menjadi korban. Pelaku akan terus kami kejar," ungkap Andika di Papua seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (30/1/2022).

Pria yang pernah menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu mengatakan aksi yang dilakukan anggota KKB bertentangan dengan hukum. "Kepada mereka yang memilih cara-cara yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, maka mau tidak mau mereka harus membayar dan bertanggung jawab. Ini adalah perbuatan yang melanggar hukum," katanya. 

Lalu, apa langkah Andika selanjutnya usai pendekatan humanis yang dipilih ternyata tak membuahkan hasil?

1. Jenderal Andika tidak akan menambah pasukan ke Papua

Jenderal Andika Perkasa bersama istrinya saat menjenguk prajurit TNI. (YouTube.com/TNI AD)

Andika mengaku sudah mengantongi beberapa nama para pelaku penembakan terhadap prajurit TNI. TNI, kata Andika, akan fokus mengejar para pelaku. 

Ia tidak memilih untuk menambah pasukan yang dikerahkan di Papua. "Untuk penambahan pasukan tidak ada. Kami akan tetap menggunakan mereka yang bertugas di sana untuk melakukan tugas-tugas Kodim dan Koramil," kata Andika.

Ia juga sudah memastikan kepada jajarannya bahwa kontak tembak di Kabupaten Gome bukan dimulai dari pihak TNI, termasuk melakukan provokasi. Menurut Andika, penyerangan justru dimulai ketika para prajurit TNI sedang melakukan tugas-tugas rutin mereka. 

Begitu pula dua prajurit TNI yang juga gugur lebih awal di Kabupaten Maybrat, Papua Barat. Mereka dijadikan sasaran tembak ketika tengah membantu membangun jembatan bagi warga sekitar.

2. Tiga prajurit TNI yang gugur di Kabupaten Gome dapat kenaikan pangkat

Upacara pemakaman Sertu Anumerta Mochamad Rizal Maulana Arifin di Bandung (www.instagram.com/@tni_angkatan_darat)

Sementara, tiga prajurit TNI yang gugur ketika tengah bertugas di Kabupaten Gome memperoleh kenaikan pangkat. Kapendam XVI/Pattimura Letkol Arh. Adi Prayogo yang mewakili Pangdam XVI Pattimura Mayor Jenderal TNI Richard Tampubolon menyatakan, kenaikan pangkat bagi tiga prajurit TNI itu didasarkan pada Surat Panglima TNI Nomor 81 tentang kenaikan pangkat luar biasa operasi militer selain perang atau anumerta tertanggal 27 Januari 2022.

"Ketiga anggota yang gugur di Papua telah diberi penghargaan berupa kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi," ungkap Adi dalam keterangan tertulis pada Sabtu, 29 Januari 2022.

Keputusan itu membuat pangkat almarhum Rahman Tomilawa (24) yang sebelumnya Pratu dinaikkan menjadi Praka Anumerta. Begitu dua anggota lainnya yang gugur dalam peristiwa tersebut, yakni Serda Rizal Maulana Arifin menjadi Sertu Anumerta dan Prada Tupel Alomoan Baraza menjadi Pratu Anumerta.

3. KSAD Dudung merasa kehilangan atas tiga prajurit TNI AD yang gugur

Kepala Staf TNI Angkatan Darar (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman memimpin pemakaman Sertu Anumerta Mochamad Rizal Maulana Ibrahim (www.instagram.com/@tni_angkatan_darat)

Sementara, KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman pada Sabtu kemarin langsung memimpin pemakaman Sertu Anumerta Mochmad Rizal di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung. Ia mengatakan TNI AD kehilangan tiga prajurit terbaiknya.

Ia berharap ketiga prajurit TNI itu dapat menjadi suri tauladan bagi prajurit lainnya. Pasalnya, para prajurit yang gugur itu telah mendedikasikan jasa dan baktinya kepada negara.

"Kami doakan semoga almarhum tiga prajurit terbaik Angkatan Darat yang mendahului, semoga diberikan tempat yang layak di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keikhlasan," ungkap Dudung di Bandung.

Ia juga menjelaskan selaku KSAD tak memiliki kewenangan untuk memberikan instruksi pengejaran terhadap anggota KKB. Oleh sebab itu, ia menggantungkan harapan kepada staf operasi dari Mabes TNI agar terus melakukan pengejaran.

"Saya yakin sampai hari ini terus menerus dilakukan pengejaran oleh Staf Operasi Mabes TNI," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Jihad Akbar
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us