Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Panglima TNI: Prajurit yang Bawa Kabur Senjata di Papua Melanggar UU

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Jakarta, IDN Times - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa ikut angkat bicara mengenai prajurit Yonif 756/Wimane Sili, Prada Yotam Bugiangge, yang kabur dari pos jaga di Papua pada 17 Desember 2021 lalu.

Andika tegas menyebut, perbuatan Prada Yotam melanggar Undang-Undang (UU)  Nomor 8 Tahun 1948 dan UU Nomor 12 Tahun 1951 tentang senjata api. Hal itu lantaran Prada Yotam ikut membawa kabur satu pucuk senjata api organik jenis SS-2 V1. 

"Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa telah memerintahkan seluruh penyidik dan aparat hukum TNI AD dan TNI, menempuh proses hukum terhadap pelaku dan semua pihak yang membantu terjadinya tindak pidana tersebut," ungkap Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Prantara Santosa, seperti dikutip dari kantor berita ANTARA, Selasa (21/12/2021). 

Ia pun tak menampik bahwa Prada Yotam ikut membawa satu pucuk senjata api organik jenis SS-2 V1.

"Benar (pelaku) telah meninggalkan dinas tanpa izin. Ia adalah anggota Yonif 756, Kodam XVII/Cendrawasih di Kabupaten Keerom, Papua. (Prada YB) membawa satu pucuk senjata api organik jenis SS2 pada Jumat, 17 Desember pukul 17:00 WIT," kata dia lagi. 

Lalu, apakah keberadaan Prada Yotam sudah diketahui?

1. Prada Yotam masih dicari oleh TNI hingga saat ini

Anggota Yonif 756 Prada Yotam yang bertugas di Kompi C Senggi, Kabupaten Keerom yang dilaporkan kabur dari pos dan membawa satu pucuk SS1 V1 (ANTARA FOTO)

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel (Inf) Aqsha Erlangga mengatakan, memasuki hari keempat pihaknya belum menemukan Prada Yotam Bugiangge yang kabur pada 17 Desember 2021.

TNI kemudian memutuskan menyebarluaskan foto Prada Yotam ke ruang publik. Langkah itu diharapkan dapat membantu pencarian. 

"Kami masih melakukan pencarian terhadap yang bersangkutan," ungkap Kolonel Aqsha ketika dikonfirmasi media pada Senin, 20 Desember 2021.

Ia menambahkan, hingga kini pihaknya juga masih menelusuri motif kaburnya Prada Yotam. Sebab, belum diketahui alasan Prada Yotam tiba-tiba meninggalkan Kesatuan Yonif 756/WMS.

2. Seragam dinas dan sepatu ditinggalkan oleh Prada Yotam di semak-semak

Ilustrasi prajurit TNI AD (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Menurut Aqsha, Prada Yotam meninggalkan seragam dinas dan sepatu di semak-semak ketika kabur dari posnya. Ia menjelaskan, Prada Yotam kabur usai melaksanakan tugas jaga bersama rekan-rekan lainnya. 

"Saat persiapan tugas jaga, tiba-tiba Prada Yotam Bugiangge berjalan menuju arah belakang tempat jaga sambil menelepon seseorang. Kemudian menjelang proses serah terima senjata ternyata Prada Yotam tidak hadir sehingga dilakukan pencarian oleh rekan-rekannya," ungkap Aqsha. 

Pihak Kompi C Yonif 756/WMS yang berada di Kabupaten Keerom, Papua tersebut lalu mencari di lingkungan sekitar. Dari pencarian itu, mereka menemukan sejumlah barang yang diduga kuat milik Prada Yotam. 

"Kami hanya menemukan pakaian dan sepatu yang dipakai oleh Prada Yotam dan ditinggalkan di semak-semak," kata dia. 

3. TNI bertanya ke keluarga soal keberadaan Prada Yotam di Nduga

Ilustrasi Pulau Papua (IDN Times/Mardya Shakti)

Aqsha mengatakan, TNI juga menghubungi kerabat dan keluarga Prada Yotam yang berasal dari Suku Nduga. Diketahui, Prada Yotam memang merupakan putra daerah asli orang Papua yang lahir pada 24 Mei 1999 di Gunia, Kabupaten Nduga, Papua.

Aqsha menambahkan, TNI juga meningkatkan upaya pencarian dengan berkoordinasi dengan satuan kewilayahan dan satgas TNI. Mereka melakukan pencarian di sekitar wilayah di mana Prada Yotam diduga melarikan diri dari kesatuan Kompi-C Yonif 756/WMS.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us