Jepang dan UNICEF Buat Program Makanan-Pendidikan Gratis Anak di Papua

- Pemerintah Jepang dan UNICEF Indonesia bekerja sama untuk program makanan bergizi gratis (MBG) dan meningkatkan kualitas pendidikan, gizi, serta kesejahteraan anak-anak di Kota Biak, Provinsi Papua.
- Total dukungan dana adalah US Dollar 3,4 juta atau sekitar Rp55.437 miliar selama dua tahun. Program ini akan menjangkau 2.500 anak pra-sekolah dan SD dengan layanan gizi dan pendidikan.
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Jepang dan UNICEF Indonesia, bekerja sama untuk program makanan bergizi gratis (MBG) dan meningkatkan kualitas pendidikan, gizi, serta kesejahteraan anak-anak di Kota Biak, Provinsi Papua. Kerja sama ini juga adalah kolaborasi dengan Badan Gizi Nasional.
Perwakilan UNICEF Indonesia, Maniza Zaman menyatakan setiap anak memiliki hak untuk berkembang sepenuhnya, termasuk akses terhadap layanan sosial berkualitas.
"Makanan bergizi dan lingkungan belajar yang mendukung adalah bahan utama untuk bertumbuh sehat dan keberhasilan masa depan setiap anak. UNICEF bangga bermitra dengan Pemerintah Jepang untuk mendukung upaya Indonesia dalam meningkatkan layanan pendidikan dan gizi bagi anak-anak di Papua," kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (28/2/2025).
1. Total dukungan dana adalah US Dollar 3,4 juta atau sekitar Rp 55,437 miliar

Total dukungan dana adalah US Dollar 3,4 juta atau sekitar Rp55.437 miliar dan dilakukan selama dua tahun. UNICEF akan membantu otoritas provinsi dan kabupaten di Papua untuk menyediakan makanan sekolah bergizi yang hemat biaya untuk siswa PAUD dan SD menggunakan makanan lokal dan layanan gizi dasar yang terintegrasi.
Program ini akan menjangkau 2.500 anak pra-sekolah dan SD dengan layanan gizi dan pendidikan, melibatkan 150 guru dan kepala sekolah untuk pelatihan keterampilan, serta 2.500 orang tua yang memperoleh pengetahuan gizi. Sebanyak 270 pejabat, tim masak, guru, dan kepala sekolah akan mendapatkan manfaat dari pengembangan kapasitas terkait makanan sekolah.
2. Memanfaatkan ikan dari Pelabuhan Perikanan Biak

Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi menyatakan Jepang ingin berkontribusi pada makanan sekolah di Indonesia dengan berangkat dari pengalaman 100 tahun program makanan sekolah di Jepang.
"Sebelumnya Jepang juga terlibat dalam proyek pengembangan pelabuhan perikanan, fasilitas pembekuan, hingga pemasaran di enam pulau terpencil; dengan bantuan hibah JICA, proyek yang diluncurkan pada 2021 ini telah berhasil meningkatkan hasil tangkap di Pelabuhan Perikanan Biak," katanya.
Makanan sekolah di Jepang, kata dia, turut promosikan produk lokal untuk konsumsi lokal, dan pihaknya ingin mempromosikan kolaborasi agar pusat dapur untuk makanan sekolah dapat memanfaatkan ikan dari Pelabuhan Perikanan Biak, yang kaya akan nutrisi termasuk protein.
3. Anak-anak Papua tertinggal dalam capaian belajar dan alami kendala pertumbuhan termasuk malnutrisi

Melalui kemitraan ini, anak-anak disebut berkesempatan untuk mendapat akses pembelajaran berkualitas, pemenuhan gizi, dan pengembangan diri di pusat Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD).
Indonesia disebut telah mencapai kemajuan signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan anak-anak, termasuk akses pendidikan, mengurangi angka malnutrisi, dan meningkatkan akses layanan kesehatan dan gizi. Namun kesenjangan masih menjadi tantangan di tingkat regional. Anak-anak di Provinsi Papua tertinggal dalam capaian belajar, serta alami kendala pertumbuhan termasuk malnutrisi.