Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jerit Pekerja Terdampak PPKM Darurat: Pemerintah Tolong Biayai Rumah!

Penyedia jasa Service hp turun ke jalan usai mal tempatnya bekerja ditutup saat PPKM Darurat. (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - Sudah sekitar enam jam Fajar duduk di tepi jalan menggelar lapak perbaikan ponsel pintar miliknya, sambil menawarkan jasanya pada setiap orang yang lalu lalang.

Fajar mencoba menjajakan jasanya sejak pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Pulau Jawa dan Bali pada 3 Juli 2021.

Dia terpaksa melakukan ini demi mendapat uang makan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sebab, toko tempat ia mencari nafkah terpaksa tutup, lantaran tak masuk kelompok usaha esensial yang masih diizinkan beroperasi. 

"Ini inisiatif diri sendiri, dari pada gak makan. Toko di atas gak bisa dipakai, dari pada gak makan mending (buka) di bawah," kata Fajar ketika ditemui IDN Times, Jumat (15/7/2021).

1. PPKM Darurat membuat pendapatannya berkurang

Penyedia jasa Service hp turun ke jalan usai mal tempatnya bekerja ditutup saat PPKM Darurat. (IDN Times/Aryodamar)

PPKM Darurat membuat pendapatan Fajar menurun drastis. Bahkan, dalam sehari ia hanya dapat sekitar dua pesanan perbaikan dari pelanggan. 

"Ya, turun sekitar 40 persen," tuturnya.

2. Meski sedang susah, Fajar tak ambil untung besar

Penyedia jasa Service hp turun ke jalan usai mal tempatnya bekerja ditutup saat PPKM Darurat. (IDN Times/Aryodamar)

Meski pendapatan sedang berkurang, Fajar tak mematok ongkos perbaikan HP lebih mahal. Yang terpenting, Fajar bisa mendapat uang untuk kebutuhan hidup sehari-hari, termasuk membayar biaya kos bulanan Rp600 ribu. 

"Per HP itu sekitar 70-80 ribu. Kita gak ngambil untung banyak lagi kayak begini, kecuali orang luar baru banyak," ujar Fajar.

3. Jokowi diminta segera beri bantuan

Dok. Biro Pers Kepresidenan

Fajar mengaku tak masalah dengan kebijakan pemerintah saat ini. Namun, ia berharap Presiden Joko "Jokowi" Widodo segera memberikan bantuan sosial kepada masyarakat kalangan bawah, seperti dia. 

"Kalau memang ditutup kita dikasih kebijakan buat makan lah minimal. Kalau gak boleh di jalan, gak apa-apa yang penting ditanggung biaya di rumah," ujar Fajar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us