Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jokowi Sebut 3,6 Juta Warga Indonesia Terjerat Penyalahgunaan Narkoba

Presiden Joko Widodo (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo memimpin rapat terbatas (ratas) terkait pemberantasan dan penyalahgunaan narkoba di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam ratas tersebut, Jokowi menyampaikan ada 3,6 juta warga Indonesia terjerat penyalahgunaan narkoba.

"Rapat terbatas pada siang har ini dengan pembicaraan mengenai pemberantasan dan penanggulangan kasus narkoba di negara kita. BNN mencatat penyalahgunaan narkoba 1,95 persen atau 3,6 juta jiwa," ujar Jokowi, Senin (11/9/2023).

1. Jokowi minta jajaran buat terobosan agar penyalahgunaan narkoba bisa ditangani

Presiden Joko (Jokowi) Widodo (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Dalam ratas, Jokowi meminta jajaran untuk membuat terobosan agar penyalahgunaan narkoba bisa ditangani. Jokowi juga meminta proses hukum dapat ditindak dengan tegas, sehingga ada efek jera.

"Mengenai penegakan hukum yang tegas, sehingga memberikan efek jera karena kita tahu juga banyak oknum aparat penegak hukum kita yang terlibat di dalamnya ini menjadi catatan dan tindakan tegas harus kita berikan kepada mereka," kata dia.

2. Ada usulan Rindam jadi tempat rehabilitasi pengguna narkoba

Presiden Jokowi saat berbincang santai dengan tim IDN Times di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (25/11/2022). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jokowi menyampaikan, ada usulan dari pangdam agar Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) bisa dijadikan tempat rehabilitasi pengguna narkoba.

"Mengenai rehabilitasi pada pelaku karena di lapas juga penuh, kemarin ada usulan dari pangdam untuk bisa dilakukan di Rindam di setiap kota kita punya kapasitas kurang lebih 500-an yang bisa ditempati," kata dia.

3. Rehabilitasi di Rindam masih harus dibahas

Presiden Jokowi saat berbincang santai dengan tim IDN Times di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (25/11/2022). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Meski demikian, Jokowi menyampaikan, rehabilitasi pengguna narkoba di Rindam masih harus dibahas lebih lanjut.

"Tapi ini nanti kita bicarakan juga masalah anggarannya seperti apa. Yang terakhir, saya kira mengenai pencegahan, terutama penyelundupan masuknya narkobanya betul-betul kita urut benar. Ini secara saya kira agar kita fokus saya ingin nanti juga memutuskan kita dikerjakan, gak di semua provinsi dulu lah, mungkin 5 besar, provinsi 5 besar yang narkobanya paling tinggi. Kita fokuskan di situ atau 10 besar, tapi nanti kita putuskan setelah kita berbicara di sini," imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafi'an
EditorMuhammad Ilman Nafi'an
Follow Us