Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jokowi Targetkan Stunting Turun 2,7 Persen per Tahun

Ilustrasi kegiatan posyandu. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo memerintahkan jajarannya terus menurunkan angka stunting di Indonesia. Bahkan, ia menargetkan angka stunting harus turun 2,7 persen per tahunnya.

"Hitung-hitungan kami 2,7 persen per tahun. Pak Hasto sebagai koordinator mesti mengumpulkan menteri-menteri supaya mencapai target ini. Pak Presiden juga menargetkan kalau bisa tahun depan turun tiga persen. Tapi rata-rata harus turun 2,7 persen kalau mencapai target 14 persen," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (11/1/2022).

1. Jokowi ingin angka stunting capai 14 persen di 2024

Ilustrasi kegiatan posyandu. (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Budi menyampaikan Jokowi menargetkan pada 2024 mendatang, angka stunting harus menyentuh 14 persen. Maka dari itu, Jokowi ingin penurunan stunting terus digenjot.

"Jadi memang Bapak Presiden memberikan target yang jelas, beliau kalau kasih tugas ngasih target yang jelas yaitu menurunkan stuntingnya kita pertahun 2021 ada diangka 24,4 persen itu diharapkan bisa mencapai 14 persen di 2024," jelas Budi.

2. Pemerintah akan lakukan dua intervensi untuk turunkan stunting

ilustrasi perbedaan tinggi anak stunting dengan anak normal (Dok. IDN Times)

Untuk menurunkan angka stunting, lanjut Budi, pemerintah akan melakukan dua intervensi. Yang pertama intervensi spesifik dan yang kedua intervensi sensitif.

"Semua ini BKKBN yang pegang, untuk mengorkestrasi ada 15 kementerian/lembaga yang bergerak, intervensi ini," ujar Budi.

3. Jokowi ingin program penurunan stunting dijalankan dengan fokus dan tepat sasaran

Jokowi tinjau food estate di Kalimantan Tengah (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Sementara, Kepala Kantor Staf Presidenan Moeldoko mengatakan Jokowi ingin program penurunan stunting dijalankan dengan fokus dan tepat sasaran. Sehingga, bukan hanya sekadar seremonial dengan bagi-bagi pemberian makanan tambahan (PTM) dan gizi yang selalu dilakukan pada akhir tahun.

“Sesuai arahan bapak presiden, laju penurunan stunting per tahun minimal 3 persen. Ini butuh langkah yang fokus, tepat sasaran, dan terpadu, bukan seremonial untuk menghabiskan anggaran seperti sebelum-sebelumnya,” ujar Moeldoko.

Moeldoko menyampaikan, program percepatan penurunan stunting akan dilakukan secara terpadu, yakni di bawah tanggung jawab Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan BKKBN, dengan anggaran belanja sebesar Rp50 Trilun.

“Langkah ini diambil karena sebelumnya percepatan penurunan stunting melibatkan 19 kementerian/lembaga. Ini yang dinilai bapak Presiden tidak efektif sehingga ke depan lebih disederhanakan,” tambah Moeldoko.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jihad Akbar
EditorJihad Akbar
Follow Us