Jurus Petugas Lindungi Jemaah Haji Lansia dari Dampak Cuaca Panas

Jakarta, IDN Times - Pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci akan mulai berlangsung Mei hingga Juli 2023, tepat saat musim panas berlangsung di Arab Saudi.
Diperkirakan, suhu udara di Arab Saudi bisa mencapai 45 bahkan hingga 50 derajat Celcius saat pelaksanaan haji berlangsung.
Guna mengantisipasi agar cuaca panas ekstrem tidak menghalangi pelaksanaan haji apalagi sampai merenggut nyawa jemaah, terutama terhadap jemaah haji lansia yang jumlahnya sekitar 67.000 orang, petugas kesehatan PPIH Arab Saudi 2023 menyiapkan sejumlah jurus. Apa saja?
1. Petugas medical check up jemaah haji 3 kali seminggu

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro Susilo mengatakan, petugas akan melakukan monitoring secara berkala untuk jemaah haji yang memiliki risiko tinggi.
"Minimal 3 kali dalam seminggu mereka melakukan rekam kesehatan (jemaah)," ujar Liliek usai memberikan pembekalan kepada petugas haji PPIH 2023 di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Selasa (11/4/2023).
Menurut Liliek, dalam tiap kelompok terbang (kloter) ada 50 jemaah yang jadi prioritas untuk diperhatikan petugas kesehatan. "Dengan cara 3 kali seminggu medical check up untuk memantau penyakit-penyakit yang harus diwaspadai," ujarnya.
2. Aktivitas jemaah haji disesuaikan dengan kemampuan fisik

Jurus lainnya, kata Liliek, petugas jangan memperlakukan semua jemaah haji sama dalam beraktivitas. Petugas harus menyesuaikan kemampuan fisik masing-masing jemaah.
"Kalau misalnya ada jemaah yang kondisi fisiknya tidak bisa berjalan jauh, maka ada (petugas) yang berbagi untuk mengawalnya, misalnya dengan kursi roda," ujar Liliek.
3. Membuat jemaah lansia merasa rileks dalam melakukan rangkaian ibadah haji

Menurut Liliek, ada sejumlah penyakit yang dapat memicu timbulnya penyakit yang lebih berat yakni diabetes melitus, gangguan metabolisme lemah, dan Inspeksi Saluran Pernapasan (ISPA).
Karena itu, petugas diimbau untuk membuat jemaah, khususnya lansia, merasa rileks atau lebih enjoy seperti di kampung halaman dalam melakukan aktivitas rangkaian ibadah haji.
Pada musim haji 2023 ini, Kementerian Agama bersama Kementerian Kesehatan menyiapkan 3 petugas kesehatan di dalam setiap kloter yang terdiri dari 1 orang dokter dan 2 perawat.
"Jadi kalau 520 kloter, ada 520 dokter dan 1.040 perawat. Jadi 1.060-an (petugas kesehatan yang diterjunkan dalam pelaksanaan ibadah haji 2023)," kata Liliek.