Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kadispenad: Pelatihan 48 Prajurit TNI AD Jadi Pelatih Bukan untuk Fungsi Teritorial

Kadispen TNI AD, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana. (dok. Dispenad)
Kadispen TNI AD, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana. (dok. Dispenad)
Intinya sih...
  • Pembinaan 48 prajurit TNI AD jadi pelatih tidak terkait fungsi teritorial
  • Pemberian lisensi D bagi prajurit TNI AD diklaim untuk kemajuan sepak bola
  • Selama enam hari pelatihan, materi diajarkan dalam dua kelas

Jakarta, IDN Times - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menjelaskan pemberian materi kepelatihan bagi 48 prajurit Kodam IX/Udayana untuk kepentingan internal di Kodam tersebut. TNI AD belum berencana untuk membentuk tim sepak bola yang akan bertanding di tingkat nasional.

"Jadi, itu untuk pengembangan (talenta) internal (di TNI AD) saja. Kan masing-masing Kodam punya klub sepak bola dinas. Jadi, sampai di situ saja. Bila mendapatkan talenta lalu kemampuan klubnya sudah bagus dan profesional, lalu naik menjadi klub di tingkat nasional, itu belum tentu. Itu menunggu kebijakan lebih lanjut," ujar Wahyu ketika dihubungi oleh IDN Times melalui telepon pada Kamis (19/6/2025).

Dengan memiliki prajurit TNI AD yang memiliki sertifikasi lisensi D maka mereka dianggap memahami kemampuan dasar bermain sepak bola. Sehingga, bisa mencari bibit atau talenta baru di TNI AD yang paham dunia sepak bola.

"Kan prajurit TNI AD itu memiliki kemampuan dasar (mencari talenta pemain). Lalu, bisa dikumpulkan di level Kodam, dilatih di luar jam dinas. Nanti, talenta di TNI AD ini akan bergabung dengan persatuan sepak bola milik TNI AD di Kodam Udayana," imbuhnya.

Keikutsertaan 48 prajurit TNI AD untuk mengikuti pembinaan menjadi pelatih dengan lisensi D turut menjadi sorotan publik. Puluhan prajurit TNI AD dari Kodam IX/Udayana itu dilatih selama enam hari di Bali United Training Centre.

Mereka menilai sebaiknya prajurit TNI AD fokus kepada kemampuan tempur dan tidak ikut-ikutan merambah dunia sepak bola. "Kami kan ada lomba antar Kodam. Lombanya macam-macam mulai dari olahraga militer hingga sepak bola. Mereka menyiapkan untuk itu dulu," tutur dia.

1. Pembinaan 48 prajurit TNI AD jadi pelatih tidak terkait fungsi teritorial

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat. (Dokumentasi Dispenad)
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat. (Dokumentasi Dispenad)

Lebih lanjut Wahyu membantah pembinaan 48 prajurit TNI AD mengikuti materi menjadi pelatih merupakan bagian dari pembentukan Batalyon Teritorial Pembangunan (BTP). Pelatihan itu murni hanya untuk mengembangkan kualitas SDM TNI AD di bidang jasmani.

"Perlu ditegaskan bahwa kegiatan ini murni merupakan kerja sama di bidang olahraga, dan tidak berkaitan dengan penguatan fungsi teritorial. Selain cabang sepak bola, kerja sama TNI AD di bidang olahraga juga mencakup berbagai cabang lainnya," kata jenderal bintang satu itu.

Ia pun menepis TNI AD ingin merambah masuk dunia sepak bola secara profesional. Kebijakan Pangdam IX/Udayana itu hanya ingin menyiapkan prajurit TNI AD agar bisa mengarahkan talenta yang dimiliki oleh anggotanya.

"Pengarahannya lebih berkualitas karena dilakukan oleh pelatih yang memiliki sertifikasi. Tapi, tidak ada rencana menjadikan mereka sebagai pelatih di klub-klub profesional," tutur dia.

2. Pemberian lisensi D bagi prajurit TNI AD diklaim untuk kemajuan sepak bola

Screenshot_20250618-171637_Instagram.jpg
Prajurit dari Kodam IX/Udayana ikut pelatihan kepelatihan sepak bola lisensi D yang digelar di Bali United Training Centre, Gianyar. (www.instagram.com/@kodam.ix.udayana)

Sementara, Ketua Asprov PSSI Bali, I Ketut Suardana mengatakan pelatihan bagi calon pelatih bagi prajurit TNI AD merupakan bagian dari langkah strategis nasional. Hal itu sesuai dengan isi Instruksi Presiden nomor 3 tahun 2019 yang berjudul Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional.

"Lisensi kepelatihan ini menjadi salah satu cara dalam mendukung instruksi tersebut," kata Suardana.

Dengan begitu, pada masa mendatang, prajurit TNI AD dapat menjadi pelatih yang hebat dan menciptakan talenta berbakat bagi pembangunan sepak bola di Indonesia. Ia berharap para peserta yang mengikuti lisensi kepelatihan D di Bali United Training Center dapat melaksanakan pelatihan dengan baik.

3. Selama enam hari pelatihan, materi diajarkan dalam dua kelas

Screenshot_20250618-171457_Instagram.jpg
Prajurit dari Kodam IX/Udayana ikut pelatihan kepelatihan sepak bola lisensi D yang digelar di Bali United Training Centre, Gianyar. (www.instagram.com/@kodam.ix.udayana)

Selama enam hari pelatihan, peserta akan dibagi ke dalam dua kelas untuk efektivitas pembelajaran. Coach Educator I Gde Mahatma Dharma (Coach Dede) dan Sandhika Pratama memimpin pelatihan, dengan tambahan materi dari Coach Firmansyah dari PSSI Pusat.

Materi yang diberikan mencakup teori sepak bola, diskusi kelompok, presentasi kelas, serta praktik langsung dalam menyusun dan menyampaikan instruksi kepelatihan di lapangan.

Kursus ini merupakan yang keempat kalinya diadakan di Bali United Training Center. Sebelumnya, kolaborasi antara PSSI dan Bali United telah meluluskan 90 pelatih baru dari dua edisi pertama, serta 48 pelatih perempuan melalui program beasiswa awal tahun 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us