Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kampanye di Bekasi, Anies Janjikan Negara Bebas Kritik ke Penguasa

Capres nomor urut satu, Anies Baswedan ketika berkampanye di Bekasi, Jawa Barat. (IDN Tomes/Santi Dewi)
Capres nomor urut satu, Anies Baswedan ketika berkampanye di Bekasi, Jawa Barat. (IDN Tomes/Santi Dewi)

Jakarta, IDN Times - Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, mengaku prihatin dengan fenomena saat ini, publik khawatir saat bersuara. Sebab, ketika menyampaikan pendapat dan kritikan dapat berujung kriminalisasi.

Oleh sebab itu, Anies ingin membawa perubahan dan menjadikan Indonesia kembali sebagai negara hukum.

"Di mana penguasa diatur oleh hukum. Bukan sebaliknya hukum diatur oleh penguasa. Maka kita ingin negara hukum supaya yang berkuasa dikendalikan," ujar Anies ketika berbicara saat kampanye akbar di Bekasi, Jawa Barat, Senin (21/1/2024). 

"Selain itu, banyak hari ini yang dicekam rasa takut. Takut berbicara, kalau berbicara dan mengkritik, ujungnya kriminalisasi. Harus kah ini dibiarkan? Perlunya apa?" tanya Anies kepada relawan dan pendukungnya.

"Perubahan!" teriak pendukungnya.

Oleh sebab itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut berjanji akan mengembalikan kebebasan warga mengkritik negara. Supaya, warga merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya.

1. Anies berharap aparat negara bersikap netral pada saat pemungutan suara 14 Februari 2024

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan ketika melakukan kampanye akbar di Bekasi. (IDN Times/Santi Dewi)
Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan ketika melakukan kampanye akbar di Bekasi. (IDN Times/Santi Dewi)

Lebih lanjut, Anies berharap, aparat negara mulai dari personel Polri, TNI, penyelenggara negara dan perangkat desa, bersikap netral saat Pemilu 2024. Dia berjanji akan membela bila ada aparat negara yang dijatuhi sanksi karena bersikap netral.

"Ketika kami memenangkan (Pemilu 2024), kami akan kembalikan mereka-mereka yang diberi sanksi. Kami menjamin agar semua tenang dan kami ingin tunjukan rasa hormat pada rakyat," tutur dia.

2. Pada 14 Februari 2024 menjadi hari perubahan Indonesia

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan ketika lakukan kampanye akbar di Bekasi, Jawa Barat. (IDN Times/Santi Dewi)
Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan ketika lakukan kampanye akbar di Bekasi, Jawa Barat. (IDN Times/Santi Dewi)

Anies juga mengajak publik menggunakan hak pilihnya agar tercipta perubahan. Menurutnya, kesempatan itu hanya terjadi selama enam jam pada 14 Februari 2024, sehingga menjadi hari perubahan Indonesia.

"Saat itu, semua rakyat yang berhak bisa menentukan arah Republik. Kepada siapa kewenangan itu akan diberikan? Nomor berapa?" tanya mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.

"Nomor satu!" jawab massa, merespons Anies.

Anies menyebut pilihan publik sangat menentukan nasib bangsa hingga lima tahun ke depan. Sehingga, bila menginginkan perubahan, 14 Februari 2024 momen yang tepat.

"Pendidikan murah atau mahal? Apakah pekerjaan sulit atau mudah (didapat)? Bagaimana kalau itu diteruskan?" tanya Anies, lagi.

"Gak mau!" teriak massa.

3. Anies bangga karena massa yang hadir di kampanye akbar tak dibayar

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan ketika berdialog dengan komunitas pekerja film. (IDN Times/Santi Dewi)
Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan ketika berdialog dengan komunitas pekerja film. (IDN Times/Santi Dewi)

Anies juga memuji massa yang hadir di kampanye akbar di Bekasi, sebab mereka hadir secara sukarela tanpa bayaran. Meski secara sukarela, jumlah massa tetap besar.

"Semua yang datang ke sini karena keyakinan akan perubahan. Ibu dan bapak adalah pejuang perubahan bagi Indonesia," ujar dia.

Itu pula yang membuat Anies bangga karena massa yang hadir bukan karena diiming-imingi imbalan atau rupiah. Buktinya, kata Anies, di luar area Stadion Mini Cikarang Utara, tidak ditemukan bus-bus yang diparkir.

"Yang saya temukan justru motor dan mobil yang jumlahnya luar biasa banyak. Artinya mereka berangkat sendiri-sendiri," tutur dia.

Anies menyebut bila massa sengaja dikumpulkan, mereka berharap acara segera selesai, lantaran mereka ingin segera mendapatkan bayaran dari pengundang.

"Makanya, mereka ingin acaranya cepat selesai. Biar cepat dapat uang," katanya.

 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Rochmanudin Wijaya
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us