Kapolri Gandeng BAIS TNI hingga BIN Cari Dalang Kerusuhan Demo

- Sigit sebut kondisi di beberapa wilayah sudah kembali normal, mendukung dan mendalami informasi terkait peristiwa kerusuhan.
- Polda Metro tangkap 43 tersangka terkait kericuhan di Jakarta, termasuk enam tersangka yang diduga menghasut.
- Enam tersangka ditangkap diduga penghasut yang memicu anarki dan kerusuhan semasa aksi unjuk rasa di wilayah DKI Jakarta pada 25 dan 28 Agustus 2025.
Jakarta, IDN Times - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengaku menggandeng Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk memburu dalang peristiwa kerusuhan dalam aksi demonstrasi di sejumlah wilayah Indonesia pada 28-30 Agustus 2025.
“Tentunya kami memiliki tugas untuk mendalami peristiwa yang terjadi, mulai dari fakta-fakta yang sudah kita dapatkan tentunya akan kita terus lengkapi. Kami bekerja sama nanti tentunya dengan teman-teman dari TNI, dari BAIS, dari BIN, dan seluruh elemen yang bisa menjadi sumber informasi untuk kemudian kita bisa menuntaskan,” kata Sigit di Polda Metro, Jakarta Selatan, Minggu (7/9/2025) malam.
1. Sigit sebut kondisi di beberapa wilayah sudah kembali normal

Sigit menjelaskan, situasi di beberapa wilayah termasuk Jakarta saat ini kembali normal. Namun demikian, ia memastikan akan mendukung dan mendalami informasi terkait peristiwa kerusuhan beberapa waktu lalu.
“Jadi tentunya kami mendukung seluruh masukan informasi yang tentunya bisa membuat yang saat ini sedang kita laksanakan bisa betul-betul bisa menjadi terang,” ujar Sigit.
“Dan yang paling utama bagaimana ke depan kita menjaga kondusivitas bangsa ini untuk terus bisa terjaga dengan baik, karena dengan itulah Indonesia bisa melaksanakan pembangunan, bisa menyejahterakan rakyatnya,” lanjut Sigit.
2. Polda Metro tangkap 43 tersangka

Sebelumnya, Polda Metro Jaya kembali menetapkan 43 tersangka terkait kericuhan yang terjadi di Jakarta. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam mengatakan, 42 tersangka sudah dewasa dan satu masih di bawah umur.
"(Sebanyak) 38 ditahan, 1 DPO, kemudian 1 tersangka itu dilakukan penahanan Direktorat Siber. Kemudian 2 tersangka diminta untuk wajib lapor, kemudian 1 anak tidak dilakukan penahanan," ujarnya, Kamis (4/9/2025).
3. Enam tersangka yang ditangkap diduga menghasut

Sementara itu, enam tersangka diduga menghasut, yang memicu anarki dan kerusuhan semasa aksi unjuk rasa di wilayah DKI Jakarta pada 25 dan 28 Agustus 2025.
Mereka berinisial DMR, MS, SH, KA, RAP, dan FL yang menyebarkan hasutan melalui platform media sosial untuk mendorong pelajar dan anak-anak melakukan kerusuhan di lokasi unjuk rasa.
"Keenam pelaku ini ditangkap setelah Satgas Gakkum Anti Anarkis melakukan penyelidikan sejak Senin (25/8/2025) dan menemukan sejumlah bukti serta keterangan yang membuat kami melakukan penetapan tersangka," katanya.
Ia mengatakan, DMR ditangkap di Jakarta Timur pada Senin (1/9/2025) malam, dan MS ditangkap di Polda Metro Jaya pada Selasa (2/9/2025) saat mendampingi DMR.
Sementara itu, SH ditangkap di Bali, RAP ditangkap di Palmerah (Jakarta Barat), dan KA ditangkap oleh aparat Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya.