Kata Jenderal Agus soal Pelantikan Wakil Panglima TNI di Batujajar

- Jenderal Agus mengungkapkan syarat wakil panglima harus jenderal bintang empat
- Posisi Wakil Panglima TNI sempat ditentang karena dianggap tumpang tindih
Jakarta, IDN Times - Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, angkat bicara tentang sosok Wakil Panglima TNI yang rencananya akan dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada Minggu (10/8/2025) di Batujajar, Jawa Barat. Menurut Agus, posisi Wakil Panglima TNI sudah ada di dalam susunan organisasi tetapi dibiarkan kosong sejak lama.
"Itu organisasinya sudah ada untuk Wakil Panglima TNI. Di dalam susunan organisasinya sudah ada cuma baru dilantik sekarang," ujar Agus di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (7/8/2025).
Mabes TNI sebelumnya membenarkan pelantikan Wakil Panglima TNI dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Jabatan tersebut dibiarkan kosong selama 25 tahun.
Momen yang digunakan untuk pelantikan Wakil Panglima TNI bersamaan dengan Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Pusdiklatpassus, Batujajar, Bandung, Jawa Barat.
Sementara, ketika IDN Times konfirmasi kepada Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, apakah posisi Wakil Panglima TNI berasal dari matra TNI Angkatan Darat (AD), dia mengatakan belum ada surat keputusan.
"Belum tahu, surat keputusannya belum ada," kata dia melalui pesan pendek pada Rabu (6/8/2025).
1. Jenderal Agus pernah bocorkan wakil panglima harus jenderal bintang empat

Sebelumnya, Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, sudah membocorkan sejak Mei 2025 lalu bahwa posisi Wakil Panglima TNI segera diisi. Ia mengatakan, syarat untuk bisa mengisi posisi tersebur harus berpangkat jenderal bintang empat.
"Ada beberapa kandidat (wakil panglima). Saya kan sudah eligible, banyak yang eligible (untuk jadi Wakil Panglima TNI). Nanti, kami akan pilih siapa yang terbaik," ujar Agus di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada 2 Mei 2025 lalu.
Menurut dia, dengan adanya keberadaan Wakil Panglima TNI bisa membantu untuk mewujudkan banyak program pemerintah. Apalagi, posisi Wakil Panglima TNI sudah ada di dalam susunan organisasi TNI tetapi belum diisi.
Dia mengatakan, keberadaan Wakil Panglima TNI bisa membantu mewujudkan banyak program pemerintah.
"Kita lihat, ya! Program pemerintah itu kan banyak yang harus dikerjakan," kata dia.
2. Posisi Wakil Panglima TNI sempat ditentang karena tumpang tindih

Posisi Wakil Panglima TNI sempat ditentang lantaran dianggap akan tumpang tindih. Penolakan itu disampaikan mantan Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq pada 2015 lalu. Posisi Mahfudz ketika itu masih menjadi kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menjadi oposisi pemerintah.
"Mubazir posisi Wakil Panglima TNI. alah berpotensi tumpang tindih tupoksi, tidak efektif dan efisien organisasinya," ujar Mahfudz pada 2015 lalu.
Apalagi, kata dia, posisi Wakil Panglima TNI tidak diwajibkan di dalam undang-undang. Isu penambahan posisi Wakil Panglima TNI ketika itu sudah digaungkan oleh Panglima TNI saat itu, Jenderal Moeldoko. Dalam pandangan Moeldoko, Wakil Panglima TNI bisa bertindak jika Panglima TNI menghadapi halangan.
Penentangan juga disampaikan oleh mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan,Tedjo Edhy Purdijatno. Ketika itu, ia menilai belum ada urgensi untuk menambah jabatan baru di tubuh TNI.
Tedjo pernah mempertimbangkan untuk menambah posisi Wakil Panglima TNI. Namun, setelah dikaji dan dianalisis efektivitasnya, jabatan tersebut belum terlalu penting.
"Kan selama ini ada Kasum (Kepala Staf Umum) panglima atau kepala staf matra TNI yang ditunjuk menggantikan panglima. Jadi, ya belum lah," kata Tedjo pada Juni 2025 lalu.
3. Upacara gelar pasukan operasional dan kehormatan militer akan jadi momen bersejarah

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, mengatakan, upacara gelar operasional dan kehormatan militer pada Minggu (10/8/2025) juga bakal menjadi momen bersejarah. Sebab, tiga komandan dari tiga pasukan khusus berganti penamaan.
Mereka tak lagi disebut komandan melainkan panglima. Selain itu, individu yang menduduki posisi tersebut sudah memiliki pangkat bintang tiga.
"Akan diresmikan, dilantik dan dikukuhkan Pangkoopsau, Pangkopassus, Pangkomar, Pangkorpasgat, dan Pangkodau," kata jenderal bintang dua itu.
Lalu, diresmikan pula grup kopassus, brigade teritorial pembangunan, batalyon teritorial pembangunan, batalyon infanteri marinir dan batalyon komando kopasgat.