Kelakar Sjafrie saat Ngobrol dengan Kadet Unhan: Sudah Punya Pacar?

Jakarta, IDN Times - Ada momen menarik ketika Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menerima kedatangan 44 mahasiswa Universitas Pertahanan (Unhan) asal Palestina, di kantor Kemhan, Jakarta Pusat, Jumat malam (26/9/2025).
Sjafrie sempat berbincang akrab dengan puluhan kadet yang mengenakan Pakaian Dinas Upacara (PDU) berwarna putih itu, dan menanyakan latar belakang mereka. Bahkan, purnawirawan jenderal bintang empat itu sempat berseloroh, sambil bertanya keapda kadet, apakah mereka sudah punya kekasih di Indonesia.
"Kamu udah punya pacar?" tanya Sjafrie kepada seorang kadet laki-laki.
"Belum, saya masih belajar dulu," jawab kadet tersebut.
"Oh, jadi gak mikir cari pacar dulu?" tanya Sjafrie, lagi, yang direspons dengan gelengan kepala sang kadet.
Namun, Sjafrie mengingatkan agar kehidupan tetap seimbang. Selain belajar juga tidak lupa dengan kehidupan pribadi.
"Ya, belajar juga. Cari pacar juga. Jangan terlalu serius," katanya.
Sementara, kepada kadet lainnya, Sjafrie menanyakan cita-cita kadet yang baru berusia 20 tahun.
"Kamu mau jadi apa nanti?" tanya Sjafrie.
"Siap, ahli di bidang pertanian," kata kadet, itu.
Momen keakraban itu terjadi usai Sjafrie memberikan pengarahan kepada 44 kadet asal Palestina yang diberi beasiswa penuh oleh pemerintah Indonesia. Ini merupakan cara Indonesia untuk berkontribusi dan mencetak calon pemimpin bagi Bangsa Palestina.
1. Program beasiswa bagi mahasiswa Palestina di Unhan dimulai sejak 2024

Sebagaimana diketahui, Prabowo Subianto saat masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan menginisiasi pemberian beasiswa bagi mahasiswa asal Palestina di Unhan. Setiap angkatan diberikan kuota 22 mahasiswa asal Palestina. Kini sudah ada dua angkatan mahasiswa asal Palestina dengan total 44 mahasiswa.
Mahasiswa asal Palestina itu mengambil program studi kedokteran, farmasi, teknik elektro, teknik sipil, teknik mesin, dan teknik informatika.
Dalam arahannya, Sjafrie menjelaskan program beasiswa itu bisa hadir berkat upaya Prabowo. Ia hanya tinggal melanjutkan program tersebut.
"Keberadaanmu di Indonesia tidak lepas dari perjuangan Presiden Prabowo saat Beliau bertugas sebagai Menteri Pertahanan pada masa sebelumnya. Saya bertugas untuk melanjutkan ini supaya kalian bisa menjadi pemimpin negara dan bangsa Palestina," ujar Sjafrie di Aula Bhinneka Tunggal Ika.
Sjafrie juga berpesan kepada para kadet agar tetap belajar dengan disiplin dan bersemangat. Selain itu, mantan Pangdam Jaya tersebut turut mendorong agar tetap bersahabat dengan teman-teman satu kampusnya asal Indonesia.
2. Menhan Sjafrie ingatkan rakyat Palestina tidak berjuang seorang diri

Selain itu, Sjafrie berpesan kepada 44 mahasiswa Palestina bahwa perjuangan rakyatnya untuk menjadi negara yang berdaulat tidak seorang diri. Saat ini, sudah 150 negara di dunia yang mendukung dan mengakui kemerdekaan Palestina, termasuk Indonesia.
"Para kadet sudah melihat perjuangan Bangsa Indonesia terhadap Palestina sudah sampai mengemuka di tingkat global. Presiden sudah membawa isu Palestina hingga ke tingkat Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Dewan Pertahanan Nasional (DPN) itu.
Prabowo, kata Sjafrie, terus memperjuangkan pengakuan dan kemerdekaan Palestina.
"Pak Presiden memperjuangkan two state solution sampai tercapai," tutur dia.
3. Menhan Sjafrie minta mahasiswa asal Palestina tak perlu minder

Sjafrie juga meminta kepada mahasiswa Unhan asal Palestina, agar tidak perlu merasa berbeda ketika sedang studi di Indonesia. Pada dasarnya, kata dia, mahasiswa asal Palestina dengan Indonesia sama.
"Kalian tidak boleh merasa jauh dari teman-temanmu yang sesama kadet Unhan. Tetapi kalian harus merasa bersaudara dengan mereka yang ada di Unhan Indonesia," tutur dia.
Sjafrie pun berjanji akan terus melanjutkan upaya pemerintah mendukung pemerintah Palestina. Termasuk dengan meningkatkan kemampuan anak-anak muda Palestina agar bisa belajar di Indonesia.
"Agar kalian semua bisa menjadi pemimpin-pemimpin baru Bangsa Palestina di masa yang akan datang," katanya.
Sementara, Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang mengatakan sebelum memulai studi, puluhan mahasiswa asal Palestina itu sudah lebih dulu diberikan pelatihan Bahasa Indonesia selama enam bulan. Lama pelatihan bahasa itu sama untuk setiap angkatan.
"Jadi, kemampuan dasar Bahasa Indonesia sudah ada, walau pun tadi beberapa kadet tidak terlalu sempurna bahasa Indonesia-nya. Tetapi mereka memahami komunikasi sehari-hari," ujar Frega ketika menjawab pertanyaan IDN Times.