Kemdiktisaintek Pastikan Tukin Dosen ASN 2025 Bakal Cair

- Kemdiktisaintek akan mencairkan Tukin 2025 dosen ASN pada Juli-Agustus mendatang.
- Keputusan ini diambil setelah pertimbangan dan masukan dari Adaksi terkait pengelolaan perguruan tinggi.
- Besaran total Tukin yang dianggarkan tetap Rp2,5 triliun, dan diharapkan dapat memberikan motivasi tambahan bagi dosen.
Jakarta, IDN Times - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) mengungkapkan Tunjangan Kinerja (Tukin) 2025 bagi dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) akan dicairkan. Hal ini sudah dipastikan oleh Menteri Diktisaintek, Brian Yuliarto kepada Aliansi Dosen ASN Kemdiktisaintek (Adaksi). Kemdiktisaintek telah mengajukan Anggaran Belanja Tambahan (ABT) untuk pencairan Tukin dosen tahun 2025.
"Kami memahami betapa pentingnya Tukin bagi dosen sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan kontribusi mereka dalam dunia pendidikan," kata dia, Selasa (11/3/2025).
1. Hargai masukan dari adaksi

Dia mengatakan, keputusan ini diambil setelah melalui berbagai pertimbangan dan diskusi lintas kementerian. Dia juga Adaksi telah memberikan banyak masukan terkait pengelolaan perguruan tinggi.
"Kami sangat menghargai masukan dari teman-teman Adaksi, terutama mengenai aspek-aspek penting seperti kepangkatan, penelitian, dan Tukin," kata Brian.
2. Pencairan untuk tahun 2025 sudah ditetapkan

Dia mengatakan, kepastian pencairan Tukin diharapkan dapat memberikan motivasi tambahan bagi dosen untuk terus meningkatkan kualitas pengajaran dan penelitian.
"Kami berharap setelah ABT dibuka, proses pencairan ini dapat segera dilakukan. Tentu saja, kami perlu melakukan sinkronisasi dengan beberapa kementerian terkait untuk urusan birokrasi. Namun, yang pasti, pencairan untuk tahun 2025 sudah ditetapkan," ujarnya.
3. Akan cair Juli-Agustus

Sementara, dilansir dari ANTARA, Brian menjelaskan tunjangan tukin dapat dibagikan pada Juli-Agustus mendatang. Brian mengatakan, besaran total tukin yang dianggarkan belum alami perubahan, dengan nominal Rp2,5 triliun, sebagaimana yang dianggarkan oleh Kementerian Keuangan.
"Angkanya masih di situ, (Rp2,5 triliun), tapi nanti kalau ada perkembangan saya katakan," katanya.