Kemenag Komitmen Pendidikan Islam Semakin Ramah Disabilitas

Jakarta, IDN Times - Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) berkomitmen menghadirkan pendidikan Islam yang ramah pada kelompok disabilitas. Dirjen Pendis Kemenag, Ali Ramdhani mengatakan saat ini ada 146 madrasah dengan fasilitas ramah disabilitas.
Hal itu diungkapkan dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional yang digelar Kementerian Agama.
"Kami telah melakukan penyesuaian regulasi dan aksi nyata agar dapat memberikan layanan terbaik untuk anak berkebutuhan khusus," ujar Ali dalam keterangannya, dikutip Selasa (5/12/2023).
1. Kemenag telah menerbitkan petunjuk teknis penetapan madrasah inklusif

Ali mengatakan, di tahun 2023 ini, Kemenag telah menerbitkan petunjuk teknis penetapan madrasah inklusif, pedoman penyelenggaraan pendidikan inklusif di madrasah dan sejumlah modul pendidikan inklusif.
Kemenag juga membentuk Kelompok Kerja (pokja) Pendidikan Islam Inklusif. Pokja tersebut sudah tersebar di 43 daerah dengan 2.274 anggota.
Mereka terdiri dari guru, kepala sekolah, pengawas madrasah, akademisi, fasilitator dan guru pembimbing khusus.
2. Ada 147 lembaga pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif

Dalam kesempatan itu, Ali menyampaikan, ada 714 lembaga pendidikan inklusif di Indonesia. Namun, baru 147 menerima SK sebagai lembaga pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif.
Menurutnya, saat ini ada 43.327 siswa disabilitas yang tersebar di 4.064 madrasah.
"Kaum difabel adalah aktor pembangunan, bukan obyek. Maka mari kita bergerak bersama meski butuh perjuangan keras," ucap dia.
3. Ajak semua pihak berikan layanan terbaik pada kelompok disabilitas

Lebih lanjut, Ali mengajak semua pihak untuk memberikan layanan terbaik bagi kelompok disabilitas. Dia berharap, tak ada lagi diskriminasi yang terjadi pada kelompok disabilitas.
"Pada peringatan Hari Disabilitas Internasional ini, kami melibatkan langsung para penyandang disabilitas. Mari kita bergandengan tangan memberikan layanan terbaik kepada para penyandang disabilitas ini, khususnya di bidang Pendidikan," kata dia.