Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemenag Umumkan 153 Mahasiswa Lolos Terima Beasiswa Zakat Indonesia

ilustrasi beasiswa (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi beasiswa (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • BeZakat merupakan program beasiswa kolaborasi antara Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf dengan Puspenma, Baznas, dan 18 LAZ nasional.
  • Mayoritas penerima BeZakat adalah perempuan, tersebar di 21 universitas, dengan fokus pada ilmu sains dan teknik serta kesehatan.
  • Penerima BeZakat wajib membuat esai komitmen aksi nyata sosial selama masa studi sebagai bagian dari pembinaan karakter.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam), Kementerian Agama mengumumkan, 153 mahasiswa lolos seleksi menerima Beasiswa Zakat Indonesia (BeZakat) tahun 2025.

Beasiswa BeZakat merupakan program kolaborasi antara Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf dengan Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan 18 Lembaga Amil Zakat (LAZ) nasional.

Untuk mengetahui nama-nama penerima, peserta dapat mengakses hasil seleksi melalui akun masing-masing di https://beasiswa.kemenag.go.id/ pada kategori BeZakat.

Beasiswa ini diberikan dengan skema full funded mencakup uang kuliah tunggal (UKT), biaya hidup Rp1,5 juta per bulan, tunjangan laptop Rp6 juta, biaya transportasi hingga Rp2 juta, dan atribut beasiswa. Dengan total pembiayaan empat tahun, anggaran per penerima dapat mencapai Rp140,5 juta di PTN dan Rp99,7 juta di PTKIN.

1. Sebagai terobosan pendayagunaan zakat untuk pendidikan tinggi

Gedung Kemenag RI
Gedung Kemenag RI

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Abu Rohmad mengatakan, program ini menjadi terobosan pendayagunaan zakat untuk pendidikan tinggi, memfasilitasi mustahik (penerima zakat) untuk studi pada 21 perguruan tinggi unggulan di Indonesia.

"Sinergi lintas lembaga ini diharapkan menjadi role model pendayagunaan zakat produktif untuk pendidikan tinggi," ujar Abu Rohmad dikutip dari kemenag.go.id Minggu (10/8/2025).

Abu Rohmad berharap, program BeZakat menargetkan transformasi dari mustahik menjadi muzaki, sejalan dengan misi zakat sebagai instrumen pemberdayaan umat.

"Melalui zakat mampu menjadi pendorong transformasi sosial, dari Sabang sampai Merauke, dan para penerima adalah wajah baru generasi emas Indonesia yang lahir dari sinergi zakat produktif," katanya.

Sementara Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Waryono Abdul Ghofur menegaskan, BeZakat bukan sekadar program beasiswa, tetapi investasi jangka panjang untuk mencetak kader professional, yang siap menjadi kontributor di lembaga zakat, dunia kerja, dan masyarakat.

Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta ini mengatakan, dengan pembekalan akademik, mental, dan keterampilan sosial, para penerima diharapkan mampu memutus rantai kemiskinan dan menjadi teladan di komunitas masing-masing.

"BeZakat juga berkontribusi terhadap Asta Cita Pemerintah dalam pembangunan SDM unggul, kesehatan, teknologi, pendidikan, kesetaraan gender, dan pemberdayaan pemuda," kata Waryono di sela-sela Rapat Pleno Penetapan Kelulusan BeZakat.

2. Penerima BeZakat mayoritas perempuan

Unhas bagikan 10 ribu lebih jas almamater gratis untuk mahasiswa baru. (Dok. Istimewa)
Unhas bagikan 10 ribu lebih jas almamater gratis untuk mahasiswa baru. (Dok. Istimewa)

Dari 153 penerima beasiswa, 92 orang (60,1 persen) adalah perempuan dan 61 orang (39,9 persen) laki-laki. Peserta berasal dari 20 provinsi, dengan kontribusi terbesar dari Jawa Barat (45 orang), Jawa Timur (32 orang), dan Jawa Tengah (22 orang). Provinsi dengan jumlah peserta terendah meliputi Lampung, Bangka Belitung, Aceh, Papua, Maluku, dan Jambi, masing-masing 1 orang.

Penerima beasiswa tersebar di 21 universitas. Pada kategori PTKIN, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memimpin dengan 21 mahasiswa, disusul UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (18) dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung (17).

Pada kategori PTN, Institut Pertanian Bogor menempati posisi teratas dengan 12 mahasiswa, diikuti Universitas Gadjah Mada dan Universitas Diponegoro masing-masing 7 mahasiswa.

Dilihat dari rumpun keilmuan, Ilmu Sains dan Teknik menjadi pilihan 45 mahasiswa, diikuti Keguruan/Pendidikan (34), Ilmu Ekonomi (32), Ilmu Hukum, Syariah dan Sosial (27), dan Ilmu Pertanian (9). Sebanyak 32 mahasiswa memilih bidang strategis kesehatan, STEM, dan informatika.

Jurusan unggulan di bidang strategis meliputi Biologi (10 mahasiswa), Teknik Informatika (3), Ilmu Keperawatan (2), Kedokteran (1), serta disiplin teknik lainnya seperti Teknik Sipil, Teknik Kimia, Teknik Lingkungan, dan Teknik Mesin. Bidang sains murni seperti Fisika (3) dan Kimia (3) juga menjadi pilihan.

3. Penerima BeZakat wajib buat esai komitmen aksi nyata sosial

ilustrasi kerja remote (pexels.com/Ivan Samkov)
ilustrasi kerja remote (pexels.com/Ivan Samkov)

Kepala Puspenma Sekretariat Jenderal Ruchman Basori mengatakan, pembinaan bagi mahasiswa penerima sangat penting agar mereka lulus tepat waktu, berprestasi dan menjadi harapan garda terdepan bagi moderasi beragama di tengah-tengah umat.

Ditjen Bimas Islam, Puspenma, Baznas dan Sejumlah LAZ akan melakukan pembinaan berkelanjutan selama dan setelah masa studi. Evaluasi berkala memastikan penerima beasiswa mempertahankan prestasi, berperilaku sesuai etika akademik, dan menjalankan aksi sosial sesuai komitmen.

Sebagai bagian dari pembinaan karakter, Ruchman menegaskan bahwa penerima diwajibkan membuat esai komitmen aksi nyata sosial, yang akan dilaksanakan selama masa studi. Aksi ini dibina dan dimonitor oleh Dewan Penyantun BeZakat, sehingga program tidak hanya menghasilkan lulusan berprestasi, tetapi juga agen perubahan di tengah masyarakat.

Proses seleksi BeZakat melibatkan tahap administrasi, tes psikologi, dan wawancara. Tim Psikologi Profesional dari Pusat Psikologi Terapan (Applied Psychology Center/APC) UIN Sunan Kalijaga turut memastikan bahwa penerima tidak hanya unggul akademik, tetapi juga matang secara mental dan memiliki komitmen sosial kuat.

BAznas dan 18 LAZ Nasional menjadi mitra strategis yang menyediakan dana dari zakat, infak, dan sedekah, serta memastikan distribusi tepat sasaran. Berikut nama-nama LAZ yang berkontribusi:

1. Lembaga Amil Zakat Yayasan Dompet Dhuafa Republika

2. Lembaga Amil Zakat Inisiatif Zakat Indonesia (IZI)

3. Lembaga Amil Zakat Bangun Sejahtera Indonesia Maslahat (BSI Maslahat)

4. Lembaga Amil Zakat Yayasan Baitul Maal Brilian (YBM Brilian)

5. Lembaga Amil Zakat Nurul Hayat

6. Lembaga Amil Zakat Lembaga Manajemen Infaq Ukhuwah Islamiyah

7. Lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqah Muhammadiyah (LazisMu)

8. Lembaga Amil Zakat Rumah Zakat Indonesia

9. Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Hidayatullah

10. Lembaga Amil Zakat Yayasan Kesejahteraan Madani

11. Lembaga Amil Zakat Rumah Amal

12. Lembaga Amil Zakat Sahabat Yatim

13. Lembaga Amil Zakat Salam Setara Amanah Nusantara

14. Lembaga Amil Zakat Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia

15. Lembaga Amil Zakat Panti Yatim Al Fajr

16. Lembaga Amil Zakat Wahdah Inspirasi Zakat

17. Lembaga Amil Zakat Yayasan Abulyatama Indonesia

18. Lembaga Amil Zakat ZIS Indosat.(Humas).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us