Kemenbud: Jember Fashion Carnaval Berevolusi jadi Budaya Internasional

- Dunia international sampai kagum Menurutnya dengan inovasi budaya masa depan. Keberhasilan ini adalah buah dari kerja keras para inisiator, tim penyelenggara, dan dukungan penuh pemerintah daerah."Patut kita hargai apresiasi kegiatan tersebut acara berjalan dengan lancar, karyanya penuh inovasi sehingga buat dunia internasional terkagum," jelas Mahendra.
- Angkat tema Evoluxion Mahendra mengatakan, JFC mengusung tema “Evoluxion”, gabungan dari kata Evolution, Luxury, dan Innovation, dengan tagline Dreamy, Evolve, Triumph. "Temanya sangat tepat karena menekankan pentingnya keberanian menghadapi perubahan zaman, berinovasi, beradaptasi, dan mengedep
Jakarta, IDN Times - Pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan (PPPK) mengapresiasi kegiatan Jember Fashion Carnaval (JFC).
Dirjend Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan (PPPK) Kemenbud, Ahmad Mahendra, menilai JFC begitu konsisten menghadirkan karya kreatif berkualitas dan mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.
"JFC telah berevolusi dari sebuah ajang lokal menjadi fenomena budaya internasional yang mempertemukan kekayaan budaya masa lalu dengan inovasi masa kini. Ada banyak hal yang patut kita banggakan dari JFC. Dari sebuah acara lokal kini menjadi fenomena budaya internasional," katanya dalam keterangan, Senin (11/8/2025).
1. Dunia international sampai kagum

Menurutnya, hal itu sejalan dengan inovasi budaya masa depan. Keberhasilan ini merupakan buah dari kerja keras para inisiator, tim penyelenggara, dan dukungan penuh pemerintah daerah.
"Patut kita hargai apresiasi kegiatan tersebut acara berjalan dengan lancar, karyanya penuh inovasi sehingga buat dunia internasional terkagum," beber Mahendra.
2. Angkat tema Evoluxion

Mahendra mengatakan, JFC mengusung tema “Evoluxion”, gabungan dari kata Evolution, Luxury, dan Innovation, dengan tagline Dreamy, Evolve, Triumph.
"Temanya sangat tepat karena menekankan pentingnya keberanian menghadapi perubahan zaman, berinovasi, beradaptasi, dan mengedepankan kepedulian terhadap lingkungan serta kelestarian bumi," katanya.
3. Suguhan utama JFC 2025

Sebagai suguhan utama, JFC 2025 menampilkan sepuluh parade (defile) memukau: Anatomi, Allograph, Nile Enigma, Great Wall of China, Botanica, Nias, Origami, Phinisi, Aerospace, dannSymphoni.
Masing-masing defile menghadirkan perpaduan antara konsep artistik, kekayaan narasi, dan nilai budaya yang dikemas dalam karya kostum berskala dunia.
Dia mengatakan JFC merupakan salah satu contoh keberhasilan kolaborasi antara masyarakat, pelaku seni, dan pemerintah daerah dalam menciptakan ruang kreatif yang inklusif yang dapat memperkuat ekosistem seni budaya. Penguatan ekosistem seni budaya sendiri.
“Kami berharap kolaborasi antara Kementerian Kebudayaan dan JFC terus terjalin. Ke depan, JFC dapat menjadi panggung bagi talenta terbaik Indonesia lintas bidang, mulai dari kriya, desain, fashion, seni pertunjukan, hingga musik, sekaligus menjadi pasar yang mempertemukan karya anak bangsa dengan buyer, produser, dan agensi internasional,” kata Mahendra.