Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemkomdigi Ungkap Provokasi di Medsos Disokong Dana Besar

Demo di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat berujung ricuh pada Kamis (28/8/2025) sore. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Demo di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat berujung ricuh pada Kamis (28/8/2025) sore. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Intinya sih...
  • Aliran dana signifikan melalui platform digital
  • Konten kekerasan dimonetisasi lewat fitur donasi dan gift
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menerima lonjakan laporan masyarakat tentang provokasi di ruang digital, termasuk ajakan penjarahan, penyerangan, dan penyebaran isu SARA.

"Kami juga menemukan adanya informasi keliru yang disebarkan, baik secara sengaja maupun tidak sengaja dengan kecepatan penyebaran yang sangat tinggi mirip banjir bandang yang menenggelamkan informasi yang benar, masukan, kritikan konstruktif, atau aktivitas produktif, seperti pembelajaran, UMKM, dan sebagainya," kata Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, dikutip dari laman Instagram pribadinya, Senin (1/9/2025).

1. Aliran dana dalam jumlah signifikan melalui platform digital

Massa demo di sekitar Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat memanas hingga ke daerah Pejompongan, Palmerah, dan Slipi pada Kamis (28/8/2025) sore. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Massa demo di sekitar Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat memanas hingga ke daerah Pejompongan, Palmerah, dan Slipi pada Kamis (28/8/2025) sore. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Dia mengatakan, indikasi awal menunjukkan adanya upaya terorganisir untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana provokasi.

"Sejak beberapa hari terakhir, kami juga memantau adanya aliran dana dalam jumlah signifikan melalui platform digital," kata dia.

2. Konten kekerasan dimonetisasi lewat fitur

Polisi memukul mundur massa di DPRD Sumut dengan gas air mata pada demo, Jumat (29/8/2025) (IDN Times/Prayugo Utomo)
Polisi memukul mundur massa di DPRD Sumut dengan gas air mata pada demo, Jumat (29/8/2025) (IDN Times/Prayugo Utomo)

Meutya mengatakan, konten kekerasan dan anarkisme disiarkan secara langsung (live streaming) dan dimonetisasi lewat fitur donasi maupun gift bernilai besar. Beberapa akun yang terlibat juga terhubung dengan jaringan judi online.

"Kami menegaskan, pemerintah menghormati warga yang menyampaikan aspirasi dengan tertib. Namun, di saat yang sama, kami juga mencatat adanya kelompok yang sengaja digerakkan melalui media sosial, menuju titik-titik tertentu, menayangkan konten secara maraton, dan menerima insentif dalam jumlah tidak wajar," kata dia.

3. Jangan mudah terpancing provokasi

Para driver ojol dari Shopee dan Gojek ikut merangsek bersama para mahasiswa Semarang untuk demo di Mapolda Jateng. (IDN Times/bt)
Para driver ojol dari Shopee dan Gojek ikut merangsek bersama para mahasiswa Semarang untuk demo di Mapolda Jateng. (IDN Times/bt)

Meutya mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati. Jangan mudah terpancing provokasi, jangan ikut menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, dan biasakan melakukan pengecekan silang. Dia meminta agar masyarakat menggunakan sumber terpercaya, termasuk media yang berpegang pada kode etik jurnalistik.

"Ruang digital adalah milik kita bersama. Mari kita jaga agar tetap sehat, aman, dan tidak diperalat untuk kepentingan pihak-pihak yang ingin memecah belah," ucap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us